Strategi Literasi Dalam Pembelajaran Di Smp 2018 Ppt
(1)
Pimpinan TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2022
Skuat Satgas GLS Ditjen Dikdasmen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2022
(2)
LITERASI
Keber-aksaraan
Keber-aksaraan
Arik
(keterpaha
man)
Melek
(3)
Segala apa itu Macam Teks Multimoda?
Seseorang yang ahli mengolah garis dan warna
mampu membungkus nilai-nilai dengan dongeng,
gambar, dan lukisan. Raden Alim,Affandi, Basuki
Abdullah, Joko Seruan
Koteng yang tukang mematangkan partikel dan komposisi
bunyi, gesture, ekspresi, intonasi, ia berkisah,
bercerita, melahirkan nada. Semacam itu pun penata tari
tari, melahirkan aksi yang menakjubkan.
Seorang yang ahli merebus kosakata menjadi
kalimat bermanfaat, dia menggambar, melahirkan bermacam-macam
gagasan yang menginspirasi
(4)
Jenis TEKS Multimoda
Optis
Visual
Audio
Audio
Cetak/t
ulis
Cetak/falak
ulis
Audiovi
Audiovi
sual
sual
Digital
Digital
Kinestet
ik
(5)
Multi-Inteligensi
Multi-Inteligensi
Logical
-Mathe
matica
l
Logical
-Mathe
Spatial
Visual-Spatial
(6)
Gaya
Belajar
Kecenderungan
Membiasakan
Visual
s
Visual
s
Event
s of
tional
Settin
g
Instru
c-tional
Settin
Suhu Mempersiapkan
(7)
Multiliter
asi
Multiliter
asi
Literasi
dasar
Literasi
bawah
Literasi
verbal/n
umerik
Literasi
verbal/falak
umerik
Literasi
Informas
i
Literasi
Informas
i
Literasi
sarana
Literasi
media
Literasi
Okuler
Literasi
Okuler
Literasi
Sains
Literasi
Sains
Literasi
keselam
atan
kronologi
raya
Literasi
keselam
atan
jalan
raya
Literasi
budaya
Literasi
budaya
(8)
Kebijakan Membangun
Budaya Literasi di Sekolah
Mengkondisikan
mileu bodi
ramah literasi
Mengkondisikan
lingkungan tubuh
ramah literasi
Mengupayakan
lingkungan sosial
dan afektif
Mengupayakan
lingkungan sosial
dan afektif
Mengupayakan
penduduk sekolah
membantu sekolah
sebagai mileu
akademik nan
literat
Mengupayakan
penduduk sekolah
mendukung sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang
literat
Emotional well-being
Sarpras ramah anak asuh
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
Penunjuk sekolah
yang mutakadim membangun budaya literasi
Lingkungan fisik Ramah Anak asuh
Lingkungan sosial dan afektif-
meredakan momongan
Mileu akademik-mencerdaskan
pemukim sekolah
(19)
SD Desa Mensalong,
Kaltara
(20)
(21)
RELAWAN GLS UNIV BORNEO
Berpose
(22)
I
Pelaksanaan Literasi Sekolah
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan politik
membaca di semua mata cak bimbingan Meningkatkan
kemampuan literasi melangkahi kegiatan
menanggapi sentral
pengayaan atau media pembelajaran bukan
Penumbuhan minat baca melampaui
kegiatan 15 menit membaca
(23)
(24)
Hasil Validasi Bermalam 2022
(Indonesian National Assessment Programme)
(25)
C1 C2 C3 C4 0
10 20 30 40 50 60 70 80
68.05
51.33
29.65
22.25
Perolehan skor nasional
berdasarkan domain psikologis
C1 = mengerti informasi
tercantum
C2 = mengetahui pemberitaan
tersirat tunggal
C3 = memahami permakluman
tersirat kompleks
(26)
[2016R04_07]
Apa yang akan engkau buat jika
menjadi koteng petani supaya
hasil panen melimpah?
Pertanyaan ini tersapu logika
common sense
sebab-akibat laksana
clue
Soal ini berbasis wacana tentang seorang pembajak
yang rajin bekerja sehingga sukses
Soal tersapu
common sense
atau
common moral
1
Skor nasional: 51,18
(27)
[2016R04_12]
Segala apa yang akan sira lakukan sekiranya
kamu menjadi rival Santi?
Cak bertanya ini berbasis bacaan tercalit mayapada sekolah
(Santi adalah siswa sebuah sekolah yang
mengelola sebuah kegiatan kebajikan)
Soal yang tercalit sanding
dengan dunia petatar
2
Ponten nasional: 49,95
(28)
Hasil Analisis Literasi Mengaji
Mengadar
Siswa memperoleh nilai rendah plong domain kognitif C3 (menginterpretasi dan mengintegrasikan ide dan makrifat), yaitu 29.65, dan C4 (mengevaluasi konten, bahasa, dan elemen-unsur teks), yakni 22.25.
Petatar memperoleh ponten rendah sreg domain kognitif C3 (menginterpretasi dan mengintegrasikan ide dan pemberitahuan), yakni 29.65, dan C4 (mengevaluasi konten, bahasa, dan elemen-molekul teks), yaitu 22.25.
Siswa tampak sedikit terpajan dengan teks sastra yang dibuktikan
dengan rendahnya skor mengaji referensi ini (27.65) dibandingkan dengan wacana nonsastra (43.34).
Siswa tampak kurang terpajan dengan teks sastra nan dibuktikan
dengan rendahnya biji mengaji referensi ini (27.65) dibandingkan dengan wacana nonsastra (43.34).
Siswa kesulitan mendaras pustaka panjang nan biasanya diberikan plong topik bacaan sastra dan referensi tersapu ranah C3 dan C4.
Siswa kesulitan membaca pustaka panjang nan biasanya diberikan pada topik bacaan sastra dan teks terkait ranah C3 dan C4.
Murid kesulitan menjawab pertanyaan nan menuntut penafsiran,
kemampuan memparafrase bacaan bacaan, dan imajinasi (misalnya pertanyaan terkait perhatian tokoh cerita). Selain itu, pertanyaan mengandung istilah teknis juga sulit dipahami.
Siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang menuntut penafsiran,
(29)
KERANGKA Mengendong MATEMATIKA KELAS IV
55%
40%
5%
DOMAIN KONTEN
Kodrat
Geometri dan Pengukuran Data dan Statistika
50%
30%
20%
DOMAIN Serebral
(30)
Hasil Amatan Literasi Matematika
Mengadar
Kemampuan penalaran matematika
pelajar rendah, terutama plong
pemahaman konsep matematika,
penerapan, dan penalaran
value
matematika. Situasi ini membuktikan
bahwa pengajaran matematika masih
belum bermakna dan kurang terkait
dengan kehidupan sehari-perian siswa.
Siswa kembali kesulitan mengerti
representasi visual atau model intern
(31)
Distribusi Pertanyaan INAP IPA
2016
43%
39%
19%
Persentase Tanya INAP IPA Berlandaskan Domain Kognitif
Knowing Applying Reasoning
53%
11%
36%
Persentase Soal INAP IPA Beralaskan Domain Konten
(32)
Hasil Analisis Literasi
Sains INAP
Pesuluh kesulitan memahami dan menginterpretasi kerangka terkait
konsepsi saintifik fisika dan ilmu hayat.
Siswa kesulitan mengerti dan menginterpretasi lembaga terkait
konsepsi keilmuan fisika dan guna-guna hayat.
Sama halnya dengan
matematika,kemampuan murid kerumahtanggaan penerapan dan penalaran saintifik
masih lemah.
Sama halnya dengan
matematika,kemampuan siswa internal penerapan dan penalaran keilmuan
masih teklok.
Meskipun siswa menunjukkan pemahaman terhadap tanya yang terkait dengan jiwa sehari-harinya, siswa kurang memahami konsep secara berarti dan masih
tertuju pada penjelasan pada buku teks.
Meskipun siswa menunjukkan kognisi terhadap soal yang terkait dengan roh sehari-harinya, siswa adv minim mengetahui konsep secara bermakna dan masih
(33)
Ketatanegaraan literasi
dalam
pendedahan di SD
perlu diperkuat
melampaui beragam
model
pembelajaran untuk
meningkatkan
pemahaman
terhadap teks
bacaan dan
meningkatkan
kemampuan
berpikir dalam-dalam tinggi
(34)
Titik api KECAKAPAN
LITERASI DI SD
(35)
Liter
asi
Dasa
r
Peserta didik congah menyimak
pemberitahuan yang dibacakan dan
memahami maknanya dengan
tepat.
Peserta tuntun menguasai pengetahuan
aksara untuk dapat mengeja teks dengan
mencerna maknanya.
Petatar didik berbenda membaca nyaring teks bacaan dengan
kecermatan musik, intonasi,
dan pelafalan obstulen yang
tepat. Petatar didik
berbenda menerapkan
strategi memahami kosakata yunior. Peserta bimbing
fertil menceritakan
pemahaman dan tanggapannya
(36)
Siswa jaga subur
mencerna bahwa
referensi adalah buah
karya/biji kemaluan pikir yang
perlu dihargai.
Murid bimbing kreatif
memahami bahwa
bacaan yakni buah
karya/buah pikir yang
terbiasa dihargai.
Peserta tuntun
mampu
mengerti isi
teks secara
efektif dengan
mengidentifikasi
struktur teks
bacaan, fitur yang
terdapat pada
bacaan, mengklasifikasikan
mualamat dan
mengkategorikan
konten bacaan
Murid didik
mampu
memafhumi isi
teks secara
efektif dengan
mengidentifikasi
struktur teks
bacaan, fitur yang
terletak sreg
teks, memilah
publikasi dan
mengkategorikan
konten bacaan
Pelajar didik subur
menganalisis konten
bacaan sesuai tema
pengajian pengkajian
dengan
menggunakan
pengalaman,
pengetahuan latar
mereka, serta
informasi berpunca
bacaan tak yang
relevan.
Peserta tuntun mampu
menganalisis konten
bacaan sesuai tema
penataran
dengan
menggunakan
pengalaman,
pengetahuan meres
mereka, serta
informasi dari
referensi tidak yang
relevan.
Peserta bimbing
mampu
mengevaluasi
dan menilai
akurasi konten
pustaka.
Peserta didik
mampu
mengevaluasi
dan memonten
akurasi konten
pustaka.
Literasi
Informa
(37)
Liter
Peserta tuntun mampu
memahami teks visual/gambar sebagai simbol
yang memiliki makna tertentu.
Peserta ajar berpunya
memahami referensi visual/gambar ibarat simbol
yang memiliki makna tertentu.
Peserta didik berpunya mengapresiasi
kerangka melangkaui ragam
ekspresi keindahan. Peserta asuh
makmur mengapresiasi
rangka melalui kelakuan
ekspresi keindahan.
Peserta didik mampu memperalat
zarah visual (kerangka/bagan)
untuk
mengkomunikasik an pendapatnya.
Pesuluh asuh berlambak memperalat
anasir visual (bagan/bagan)
bikin
mengkomunikasik an pendapatnya. Peserta didik
ki berjebah menganalisis/m
eng-evaluasi makna yang terdapat di
kencong elemen visual
(gambar/bagan). Peserta didik
mampu menganalisis/m
eng-evaluasi makna nan terletak di
balik elemen optis
(38)
Literasi Sains dan
Ilmu hitung
Memahami persoalan
sains dan mampu berpikir dengan kerangka sistematika ilmiah n domestik memecahkan
nya. Memahami
persoalan sains dan berbenda berpikir dengan tulang beragangan sistematika ilmiah kerumahtanggaan menguasai
nya.
Memafhumi permasalahan matematika
internal kerangka teoretis yang
relevan. Memahami
persoalan matematika
dalam kerangka ideal yang
relevan.
Mengaplikasik an formula matematis
untuk memecahkan keburukan yang
relevan. Mengaplikasik
an formula matematis
bagi tanggulang keburukan nan
relevan.
Mengaplikasik an secara konkrit prinsip
berpikir saintifik dan
logika matematik
internal atma sehari-hari. Mengaplikasik
an secara konkrit cara
berpikir saintifik dan
logika matematik
(39)
(40)
(41)
Kompetensi
Literasi
Sebelum
Membaca
(Kegiatan
Pendahuluan
)
Mengerti tujuan pembelajaran.
Mengibaratkan isi referensi
menggunakan fitur (lembaga,
titel, tipe, sumber wacana)
lega bagian preliminari bacaan
(sampul/adegan judul/
halaman-halaman mulanya, dll).
Menyusun daftar pertanyaan
adapun hal-hal yang mereka
ingin ketahui terbit bacaan.
Mengamalkan guyur gagasan
(42)
Kompeten
si Literasi
Sepanjang
Membaca/
Pembelaj
aran
Memperalat fitur-fitur bacaan
(paragraf, ide pokok, ide
simpatisan, glosari, diversifikasi,
struktur bacaan, elemen visual dll)
lakukan mengarifi referensi.
Berkecukupan mengidentifikasi ide dan
argumen yang signifikan pada
bacaan.
Mampu menerapkan strategi
mengidentifikasi alas kata-kata sulit
puas pustaka.
Congah mendata pertanyaan
(43)
Kompeten
si Literasi
Setelah
Mengaji/
Pembelaj
aran
•
Menjawab tanya
terkait teks.
Mengkomunikasikan
pemahamannya terhadap
bacaan secara verbal dan
susuk/coretan ataupun digital.
Mengkonversi teks; misalnya
mengkomunikasikan
(44)
Kegiatan Mengaji di SD
SD Kelas Rendah
Guru mendiktekan muslihat dengan
nyaring
Guru dan peserta membaca bersama
Guru memandu siswa kerjakan
membaca
Siswa membaca mandiri
SD Kelas bawah Tinggi
Guru membacakan pusat dengan
nyaring
Guru memandu peserta untuk
membaca
(45)
(46)
Contoh Surat kabar Mendaras
(47)
Ideal Jurnal Mengaji
(48)
Contoh Koran Membaca
Apa yang Dikatakan Sang Tokoh? Kop sentral:
Logo tokoh:
Kutipan 1:
Aku demen ini karena:
Kutipan 2:
(49)
Indikator STRATEGI
LITERASI
(50)
Strategi Literasi Dalam
Pembelajaran
•
Mencerna
tujuan
pendedahan
•
Mendiskusikan
materi
pengajian pengkajian melalui media pembelajaran nan
menyenangkan (buku
pengayaan, cerita/dongeng guru, materi pandang dengar, dll)
Sebelum
Membaca/Pe
mbelajaran
Sebelum
Membaca/Pe
mbelajaran
•
Mengidentifik
asi prolog-kata
runyam
fon okuler
Selama
Mengaji/Pe
mbelajaran
Selama
Mendaras/Pe
mbelajaran
•
Menciptakan menjadikan
ringkasan/men ceritakan
materi
kursus dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
•
Berbuat
refleksi terhadap proses
penelaahan
Setelah
Membaca/Bel
ajar
Pasca-
Membaca/Bel
(51)
Kompete
multimoda
lakukan
mendukung
penali/pre
diksi
Menggunaka
ufuk pustaka
multimoda
lakukan
kontributif
inferensi/pre
diksi
Mengonversi
teks dari
satu moda
ke moda
nan lain
Mengonversi
teks dari
suatu moda
ke moda
nan lain
Menjelaskan
keterkaitan
antar wacana
Mengklarifikasi
keterkaitan
antar referensi
Mengidas
suatu moda
wacana sesuai
harapan
penggunaan
nya
Melembarkan
suatu moda
teks sesuai
maksud
penggunaan
(52)
Sebelum Mendaras/Sparing
Sebelum Membaca/Belajar
Suka-suka Tida
k
Mengerti harapan membaca/belajar
Berbuat prediksi terhadap materi
pembelajaran
Memasalahkan materi pengajian pengkajian
melangkahi media yang menghibur
(buku pengayaan, cerita/dongeng
master, film, dll).
Mempelajari fitur media
(53)
Selama Mendaras/Belajar (SD
Kelas Rendah)
Kegiatan Selama Membaca/Berlatih
Ada
Tidak
Mengidentifikasi kosa prolog bau kencur dan
menebak maknanya menunggangi
fitur wacana (rangka/konteks kalimat)
Melafalkan pembukaan-kata yang berulang
dengan intonasi, pelafalan, dan
irama nan benar
Batik denah konsep
sederhana
Bermain
peran/menyanyi/mengobrolkan
pun kerjakan memformulasikan
kesadaran terhadap materi
pembelajaran
(54)
Selama Mendaras/Belajar (SD
Kelas bawah Tinggi)
Kegiatan Sejauh Membaca/Belajar
Ada
Bukan
Mengidentifikasi kosa kata hijau dan
menebak maknanya menunggangi
fitur teks (gambar/konteks kalimat)
Membuat kar konsep/
graphic
organizer
buat mengarifi referensi
Menciptakan menjadikan karangan/ikhtisar sejauh
membaca
Think aloud
selama membaca dan
mendiskusikan pemahamannya
dengan master/musuh
Mempresentasikan pemahaman
(55)
Pasca- Membaca/Belajar
Kegiatan Sehabis Mendaras/Membiasakan
Suka-suka
Lain
Mengambil deduksi tentang materi
pembelajaran dan mengaitkannya dengan
atma sehari-tahun.
(56)
(57)
SD Kelas bawah 1
Tema: 6. Lingkungan Bersih, Segar, Asri Subtema:1. Lingkungan Rumahku
Kompetensi Dasar PPKN:
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berperan dalam roh sehari-masa di rumah
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam semangat sehari-hari di rumah
Kompetensi Bawah Bahasa Indonesia:
3.8 Merinci kata majemuk penyampaian songsong hadiah, tuntutan abolisi, tolong, dan pemberian sanjungan, undangan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada hamba allah lain dengan memperalat bahasa nan santun secara oral dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosa introduksi bahasa negeri
4.8 Mempraktikkan ungkapan penyampaian terima hidayah, aplikasi maaf, tolong, dan kasih penghormatan, ajakan, pemberitaan, perintah, dan wahi kepada orang lain dengan menggunakan bahasa nan santun secara lisan dan tulisan yang boleh dibantu kosa prolog bahasa daerah dengan
Sumber Penerimaan: Sendi siswa Inferior 1
Sendi “Silakan, Menyucikan Apartemen!”
(58)
Sintak Pembelajaran
PENDAHULUAN:
1. Guru mempersoalkan intensi pembelajaran
2. Master menunjukkan sampul siasat, membacakan nama penulis dan ilustrator buku dan mengajak murid menebak isi buku.
KEGIATAN INTI:
1. Guru membacakan buku dan mengajak siswa memasalahkan alas kata-kata berat.
2. Siswa menebak arti kata-kata sukar dan menempelkannya lega kamus dinding.
3. Kerumahtanggaan kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan prolog-kata tentang perlengkapan kebersihan.
4. Siswa melafalkan kata-pengenalan tentang alat-gawai kebersihan dengan penyebutan yang benar.
5. Dalam kerumunan, siswa menyusun kata-alas kata bagi membentuk kalimat ajakan.
6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama nan ter-hormat.
KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa mengobrolkan kesimpulannya tentang kebersihan di sekeliling rumah dan bagaimana menyampaikan ajakan dengan etis.
(59)
SD Kelas 4
Tema: Daerah Wadah Tinggalku
Kompetensi Dasar IPA:
3.4 Menambat gaya dengan gerak plong peristiwa di
lingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan antara hubungan dengan
mode dan gerak
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-pelopor yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menampilkan hasil identifikasi dedengkot-dedengkot yang
terdapat sreg teks fiksi secara lisan, tulisan, dan optis.
Sumber Pembelajaran:
Buku Siswa Papan bawah 4
(60)
Sintak Pembelajaran:
PENDAHULUAN:
1. Guru menjelaskan narasi rakyat dan membimbing peserta didik melakukan guyur gagasan tentang cerita rakyat yang berasal dari provinsi mereka.
2. Hawa membimbing peserta didik melakukan siram gagasan tentang karakteristik masyarakat dan area tempat silam mereka (dibuat dalam grafik di kusen catat).
KEGIATAN INTI:
1.Siswa membaca narasi rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik biang kerok-tokoh kisahan selama mereka mengaji.
2.Petatar mencatat alas kata-kata sulit dan menebak maknanya. 3. Pesuluh membandingkan mind map dengan teman dan
mendiskusikannya.
4. Peserta memperdebatkan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang lain. Siswa mengikhtisarkan adapun ciri-ciri kisahan fiksi. 5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik kenap nan
tertulis puas gerendel siswa.
6. Peserta mencatat hasil pengamatannya dan menciptakan menjadikan tabel rasio antara gaya tarik dan gaya sorong.
KEGIATAN Intiha:
1. Siswa mengikhtisarkan materi penerimaan:
• Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya?
• Pegangan apa dalam atma sehari-perian nan menyertakan gerak menghela dan mendorong?
(61)
Parameter Kesuksesan
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
TAHAP PEMBIASAAN
•Cak semau kegiatan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dengan teknik mengaji : membacakan nyaring, membaca intern hati
•Kegiatan membaca 15 menit dilakukan setiap hari (di semula, perdua, atau menjelang akhir tutorial).
•Buku yang dibacakan kepada atau dibaca oleh siswa didik dicatat judul dan merek pengarangnya internal catatan harian.
•Guru, penasihat sekolah dan tenaga kependidikan tak terlibat n domestik kegiatan 15 menit dengan mendiktekan gerendel atau ikut mendaras dalam hati.
•Suka-suka perpustakaan sekolah ataupun ruangan khusus bagi menyimpan siasat non-pelajaran.
•Suka-suka ki perspektif baca kelas di tiap kelas dengan koleksi buku non-pelajaran.
•Terserah poster-poster manuver
membaca di kelas,koridor, dan area lain di sekolah.
•Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi lingkungan yang subur literasi. Terdapat poster-poster tentang habituasi hidup sehat, kebersihan, dan ketampanan di kebun sekolah, warung kopi dan UKS. Makanan di kantin sekolah diolah dnegan asli dan sehat.
•Sekolah berupaya untuk menyertakan umum (orangtua, alumni dan
elemen awam tak) cak bagi mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
TAHAP PENGEMBANGAN
•Ada kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran.
•Suka-suka kegiatan menanggapi buku pengayaan pada jam pelajaran maupun jam anjangsana taman pustaka sekolah/sudut baca kelas/jam kursus yang relevan.
•Ada koleksi buku-buku pengayaan yang beraneka macam.
•Ada kegiatan menanggapi wacana melangkaui kegiatan mendiktekan nyaring interaktif, membaca terpandu, membaca bersama dan mengaji mandiri.
•Suka-suka kegiatan mengapresiasi capaian literasi peserta didik.
•Ada Tim Literasi Sekolah
TAHAP Penelaahan
•Ada ki akal pengayaan nan digunakan dalam pembelajaran semua indra penglihatan pelajaran
•Cak semau ketatanegaraan membaca nan digunakan bikin meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap referensi di semua indra penglihatan pelajaran.
•Terserah kegiatan menanggapi bacaan dalam bentuk aktivitas lisan, tertulis, seni, kriya, dll, sesuai dengan kecakapan literasi peserta pelihara.
•Ada kegiatan pembelajaran nan berlangsung di persuratan sekolah, sudut baca kel;as, kawasan baca sekolah, dll.
•Ada penghargaan akademik yang mempertimbangkan kecakapan literasi pesuluh asuh.
•Ada Skuat Literasi Sekolah
bekerjasama dengan elemen mahajana nan menyelenggarakan kegiatan literasi di sekolah secara periodik dan rutin.
(62)
“The more that you read, the more things you will know. The more you learn, the more places you’ll go.”— Dr. Seuss, “I Can Read
With My Eyes Shut!”
Source: https://123dok.com/document/qvl2w51y-ppt-penerapan-literasi-dalam-pembelajaran-jenjang-edisi-revisi.html