Pdf Pembelajaran Bahasa Arab Smp
Adegan dari serial artikel mengenai |
Ilmu Pesiaran |
---|
Protokoler
|
Fisikal Fisika
Kimia
Ilmu falak
Geologi
|
Vitalitas Ilmu hayat
|
Sosial
|
Terapan Teknik dan rekayasa
Ilmu kesegaran
|
Antardisiplin
|
(Politik |
|
![]() |
||
Matematika | ||
---|---|---|
|
||
Artikel | ||
|
||
Matematikawan | ||
|
||
Navigasi | ||
|
||
Matematika
[b]
(dari bahasa Yunani Kuno
μάθημα
(
máthēma
), berarti “pengetahuan, pemikiran, penyelidikan, pendedahan”), adalah latar ilmu, nan mencaplok studi akan halnya topik-topik seperti bilangan (aritmetika dan teori bilangan),[1]
rumus dan struktur terkait (aljabar),[2]
bangun dan ruang tempat mereka berada (geometri),[1]
dan besaran serta perubahannya (kalkulus dan analisis).[3]
[4]
[5]
Tidak ada lega hati awam akan halnya ira spektrum yang tepat atau status epistemologisnya.[6]
[7]
Ilmu hitung selalu berkembang, misalnya di Tiongkok pada waktu 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan hijau matematika berinteraksi dengan reka cipta ilmiah baru nan berorientasi pada peningkatan nan cepat di dalam laju reka cipta matematika. Berlanjut sebatas kini,[8]
matematika digunakan di seluruh dunia sebagai radas penting di plural bidang, termasuk ilmu tunggul, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial begitu juga ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika nan melingkupi penerapan pengetahuan ilmu hitung ke satah-permukaan lain, mengilhami dan membuat pendayagunaan temuan-temuan matematika plonco, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan kepatuhan-disiplin mantra yang sepenuhnya yunior, seperti mana statistika dan teori permainan.
Matematika banyak digunakan intern mantra keterangan kerjakan fenomena pemodelan. Hal ini memungkinkan ekstraksi perkiraan kuantitatif semenjak hukum-syariat percobaan. Misalnya, rayapan satelit dapat diprediksi dengan akurasi pangkat menunggangi hukum gaya tarik bumi Newton nan dipadukan dengan perhitungan matematis. Ketakbergantungan keabsahan matematis bermula percobaan manapun menyiratkan bahwa keakuratan perkiraan semacam itu hanya bergantung plong kecukupan sempurna cak bagi menggambarkan kenyataan. Jadi, ketika munculnya beberapa perhitungan yang tak tepat, itu berarti bahwa sempurna harus diperbaiki atau diubah, bukan berarti matematika pelecok. Misalnya, presesi apsis ataupun perihelium Utarid tidak boleh dijelaskan dengan hukum gravitasi Newton, saja dijelaskan secara akurat oleh relativitas awam Einstein. Pengesahan percobaan teori Einstein ini menunjukkan bahwa syariat gravitasi Newton hanyalah hampiran (nan masih dulu akurat intern kehidupan sehari-tahun).
Matematika tinggal penting di banyak bidang, tertulis aji-aji pan-ji-panji, rekayasa, kedokteran, keuangan, ilmu komputer jinjing, dan ilmu sosial. Beberapa bidang ilmu hitung, seperti statistika dan teori permainan, dikembangkan intern korelasi serentak dengan terapannya, dan cangap dikelompokkan dengan jenama ilmu hitung terapan. Bidang ilmu hitung lainnya dikembangkan secara independen semenjak aplikasi apapun (dan oleh karena itu disebut matematika murni), tetapi aplikasi praktis sering ditemukan kemudian.[9]
[10]
Contoh yang tepat adalah ki aib faktorisasi prima, yang merujuk kepada Euklides, namun yang lain memiliki aplikasi praktis sebelum digunakan intern sistemkripto RSA (bagi keamanan jaringan komputer).
Etimologi
Kata “matematika” berasal dari
bahasa Yunani Kuno:
μάθημα
(máthēma), yang berharga “nan dipelajari,”[11]
“apa yang seseorang cak hendak ketahui,” dengan demikian juga bermakna “penekanan” dan “mantra pesiaran”. Prolog lakukan “matematika” n kepunyaan arti nan kian menyempit dan bertambah teknis “studi matematika” bahkan di zaman Klasik.[12]
Introduksi sifat-nya yakni
mathēmatikós
(μαθηματικός), berarti “berhubungan dengan penelaahan” maupun “sayang belajar,” nan selanjutnya penting “matematis”. Secara distingtif,
mathēmatikḗ tékhnē
(μαθηματικὴ τέχνη; bahasa Latin:
ars mathematica
) berarti “seni matematika”.
Demikian pula, pelecok satu dari dua aliran pemikiran terdepan dalam Pythagoreanisme dikenal ibarat the
mathēmatikoi
(μαθηματικοί)—yang sreg saat itu berarti “pembelajar” ketimbang “matematikawan” kerumahtanggaan pengertian modern.
Dalam bahasa Latin, dan kerumahtanggaan bahasa Inggris sampai sekitar tahun 1700, istilah
matematika
makin sering berarti “ramalan bintang” (alias kadang-kadang “astronomi”) daripada “matematika”; artinya secara perlahan-lahan berubah menjadi apa yang sebagai halnya dipahami sekarang ini sejak tahun 1500-an hingga 1800-an. Hal ini berakibat pada sejumlah penyulihan yang keliru. Misalnya, seruan peringatan pecah Santo Agustinus bahwa orang Masehi harus waspada terhadap
mathematici, yang berarti astrolog, terkadang salah diterjemahkan sebagai
kutukan matematikawan.[13]
Gambar resmi rajin dipakai di internal bahasa Inggris, seperti juga di dalam bahasa Prancis bentuk biasa
les mathématiques
(dan jarang digunakan perumpamaan turunan bagan distingtif
la mathématique), merujuk lega bentuk legal bahasa Latin yang cenderung objektif
mathematica
(Cicero), berlandaskan bentuk sahih
τὰ μαθηματικά
(ta mathēmatiká), yang dipakai Aristoteles (384–322 SM), yang terjemahan kasarnya penting “segala hal yang matematis”, meskipun dapat dipedulikan bahwa bahasa Inggris cuma meminjam kata sifat
mathematic(al)
dan diikuti bentuk alas kata benda
mathematics, setelah mengikuti pola
physics
dan
metaphysics, yang dipinjam dari bahasa Yunani.[14]
Tetapi, di kerumahtanggaan bahasa Inggris, kata benda jamak
mathematics
berubah menjadi bentuk tunggal
mathematic
bila dipakai sebagai kata kerja. Di dalam ragam interlokusi, matematika cerbak kali disingkat perumpamaan
math
di Amerika Utara dan
maths
di arena lain.[15]
Sejarah
Sebuah quipu, yang dipakai oleh Inca kerjakan mencatatkan garis hidup.
Evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selalu lebih banyak. Abstraksi purwa, yang juga berlaku pada banyak binatang,[16]
adalah adapun bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua jeruk (sebagai contoh) memiliki jumlah nan setimbang.
Selain mengetahui kaidah mencacah objek-objek
fisika, manusia prasejarah juga mengenali mandu mencacah besaran
abstrak, seperti mana hari — waktu, musim, tahun.[17]
[18]
Aritmetika sumber akar (penjumlahan, pengurangan, pergandaan, dan penjatahan) mengimak secara alami.
Lempengan matematika Babilonia, Plimpton 322, berasal dari tahun 1800-an SM.
Langkah selanjutnya memerlukan penulisan maupun sistem tak bagi mencatatkan suratan, semisal sutra atau dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan suka-suka banyak dan bermacam-macam, bilangan termuat yang pertama diketahui ada di privat naskah peninggalan Mesir Historis di Imperium Pertengahan Mesir, Paisan Matematika Rhind.
Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah, pencitraan, dan pola-pola penenunan dan pendaftaran masa dan tidak sangkut-paut berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menunggangi aritmetika, aljabar, dan ilmu ukur bagi penghitungan fiskal dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi.[19]
[20]
Pengkajian matematika nan sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara waktu 600 dan 300 SM.
Archimedes memperalat metode penghabis, digambarkan di sini, untuk mengibaratkan nilai pi.
Naskah ilmu hitung tertua berasal dari Mesopotamia dan Mesir, berangka tahun 2000-an sampai 1800-an SM. Banyak teks awal menyebutkan tripel Pythagoras, dengan demikian boleh disimpulkan bahwa teorema Pythagoras tampaknya menjadi konsep matematika yang paling kuno dan paling makruf sehabis aritmetika dasar dan geometri. Sejarah arkeologis menunjukkan bahwa matematika Babilonia-lah yang mula-mula menampilkan aritmetika dasar (perjumlahan, perkurangan, multiplikasi, dan perbagian). Orang Babilonia kembali memiliki sistem ponten-tempat dan menggunakan sistem angka seksagesimal yang masih digunakan sampai sekarang untuk sudut dan waktu.[21]
Selama Zaman keemasan Islam, khususnya abad ke-9 dan abad ke-10, matematika mendapatkan banyak inovasi terdahulu yang dibangun diatas landasan matematika Yunani: kebanyakan terbit pintasan ini termasuk kontribusi mulai sejak matematikawan Persia seperti mana Al-Khwarizmi, Omar Khayyam dan Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī.
Selama periode bertamadun tadinya, matematika tiba berkembang dengan pesat di Eropa Barat. Pengembangan kalkulus maka dari itu Isaac Newton dan Gottfried Leibniz pada abad ke-17 merevolusi matematika. Leonhard Euler adalah matematikawan paling kecil terkenal dpada abad ke-18, menghadiahkan banyak teorema dan penemuan. Bisa jadi matematikawan terkemuka abad ke-19 adalah matematikawan Jerman Carl Gauss, yang takhlik banyak kontribusi untuk bidang-bidang sama dengan aljabar, analisis, geometri diferensial, teori matriks, teori bilangan, dan statistik. Lega awal abad ke-20, Kurt Gödel mengubah ilmu hitung dengan menerbitkan teorema ketidaklengkapan, yang menunjukkan sebagian bahwa setiap sistem aksioma nan konsisten—jika cukup kuat untuk menayangkan aritmetika—akan berilmu proposisi moralistis yang tidak dapat dibuktikan.
Matematika sejak saat itu segera berkembang luas, dan terwalak interaksi signifikan antara matematika dan sains, menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini. Menurut Mikhail B. Sevryuk, lega Januari 2006 terbitan Bulletin of the American Mathematical Society, “Banyaknya makalah dan buku nan dilibatkan di internal basis data Mathematical Reviews sejak 1940 (waktu pertama beroperasinya MR) saat ini melebihi 1,9 miliun, dan melebihi 75 mili artikel ditambahkan ke dalam basis data itu tiap masa. Sebagian ki akbar karya di samudera ini kebal teorema ilmu hitung bau kencur beserta bukti-buktinya.”[22].[14]
Definisi yang diajukan
Tidak ada kesepakatan umum mengenai definisi pasti atau epistemologi prestise ilmu hitung.[6]
[7]
Banyak matematikawan profesional yang tidak tertarik pada definisi matematika, atau menganggapnya tidak boleh ditentukan.[6]
Lebih lagi tidak ada kesepakatan tentang apakah matematika ialah seni atau sains.[7]
Bilang individu hanya mengatakan, “Matematika adalah apa nan matematikawan kerjakan.”[6]
Aristoteles mendefinisikan ilmu hitung sebagai “ilmu jumlah” dan definisi ini berlaku sebatas abad ke-18. Semata-mata, Aristoteles juga memperingatkan bahwa titik api sreg kuantitas saja tidak dapat membedakan matematika dari hobatan-ilmu sebagaimana fisika; menurutnya, nan menjadikan ilmu hitung spesifik adalah adanya proses abstraksi dan pengkajian jumlah sebagai rasam “yang dapat dipisahkan privat pemikiran” berpangkal contoh substansial.[23]
Pada abad ke-19, ketika penelitian matematika semakin meningkat internal ketelitian dan berangkat mengomongkan topik-topik mujarad seperti teori grup dan geometri proyektif, nan lain memiliki perkariban yang jelas dengan kuantitas dan pengukuran, matematikawan dan teoretikus mulai mengajukan plural definisi baru.[24]
Sampai hari ini, para ahli pikir terus menjawab soal-cak bertanya internal makulat matematika, seperti sifat tes ilmu hitung.[25]
Wahyu, matematika kalis dan terapan, dan estetika
Matematika muncul bilamana dihadapinya keburukan-masalah yang berat yang mengikutsertakan kuantitas, struktur, ruang, maupun perlintasan. Mulanya masalah-ki aib itu dijumpai di dalam perbisnisan, pengukuran lahan, dan kemudian astronomi; waktu ini, semua hobatan makrifat menyampaikan masalah-kebobrokan yang dikaji oleh para matematikawan, dan banyak masalah yang muncul di dalam matematika itu seorang. Misalnya, sendiri fisikawan Richard Feynman menemukan rumus integral lintasan mekanika kuantum menggunakan paduan nalar matematika dan wawasan fisika, dan teori benang kuningan masa masa ini, teori ilmiah yang masih berkembang yang berupaya membersatukan catur gaya sumber akar alami, terus hanya mengilhami ilmu hitung baru.[26]
Beberapa matematika doang bersesuaian di dalam wilayah yang mengilhaminya, dan diterapkan bikin memecahkan masalah lanjutan di wilayah itu. Tetapi rajin mungkin matematika diilhami oleh bukti-bukti di suatu wilayah ternyata penting lagi di banyak wilayah lainnya, dan menggabungkan persediaan umum konsep-konsep ilmu hitung. Fakta yang menakjubkan bahwa matematika “paling murni” sering beralih menjadi memiliki terapan praktis yakni apa nan Eugene Wigner menyebutnya ” Kepentingan luar protokoler ilmu hitung sampai taraf tak masuk akal geladak dalam Mantra Pengetahuan Umbul-umbul membutuhkan penjelasan.”.[27]
Seperti di sebagian lautan wilayah penajaman, letusan manifesto pada zaman ilmiah sudah membidik puas penajaman di dalam matematika. Satu perbedaan utama adalah di antara matematika sejati dan matematika terapan: sebagian besar matematikawan memusatkan penelitian mereka belaka puas satu provinsi ini, dan kadang-kadang seleksian ini dibuat sedini perkuliahan program sarjana mereka. Sejumlah distrik matematika terapan mutakadim digabungkan dengan tradisi-tali peranti yang bersesuaian di luar matematika dan menjadi ketaatan yang memiliki hak tersendiri, termaktub statistika, penekanan operasi, dan ilmu komputer.
Mereka yang berminat kepada matematika berkali-kali menjumpai suatu aspek estetika tertentu di banyak ilmu hitung. Banyak matematikawan bercakap tentang
keayuan
ilmu hitung, estetika yang tersirat, dan kegagahan dari dalamnya. Kesederhanaan dan keumumannya dihargai. Terdapat keanggunan di dalam kesederhanaan dan keanggunan bukti yang diberikan, semisal bukti Euclid yakni bahwa terdapat lain-terhingga banyaknya kodrat prima, dan di dalam metode numerik yang anggun bahwa perhitungan laju, yakni transformasi Fourier cepat. G. H. Hardy di privat
A Mathematician’s Apology
kuak keyakinan bahwa penganggapan estetika ini, di dalamnya sendiri, cukup bagi mendukung pengkajian matematika murni.[28]
Para matematikawan pelalah bekerja keras menemukan bukti teorema yang anggun secara khusus, pencarian Paul Erdős gegares berkutat pada sebangsa pengejaran akar tunjang berasal “Alkitab” di mana Tuhan telah menuliskan bukti-bukti kesukaannya.[29]
[30]
Kepopularan ilmu hitung rekreasi yakni pertanda enggak bahwa kegembiraan banyak dijumpai ketika seseorang fertil memecahkan soal-cak bertanya matematika.
Penalaran akal sehat
Matematikawan berusaha keras untuk melebarkan hasil mereka dengan penalaran bersistem untuk menghindari kekeliruan menggunakan suatu “teorema”. Bukti yang keliru ini sering unjuk dari intuisi yang pelecok dan telah awam privat sejarah matematika. Untuk memungkinkan penalaran deduktif, beberapa asumsi pangkal wajib diakui secara tersurat sebagai aksioma. Secara tradisional aksioma ini dipilih atas pangkal pertimbangan akal fit, tetapi aksioma modern rata-rata mendedahkan panjar normal cak bagi gagasan terlambat, sebagai halnya objek dan relasi sederhana.
Keabsahan bukti ilmu hitung pada dasarnya adalah masalah kekakuan, dan kekakuan yang disalahpahami yaitu penyebab penting untuk beberapa kesesatan eksemplar masyarakat tentang matematika. Bahasa ilmu hitung lebih ketepatan dibandingkan percakapan sehari-hari terhadap kata-kata seperti
atau
dan
hanya. Alas kata-kata lain seperti
terbuka
dan
tanah lapang
diinvestasikan dengan makna plonco bikin konsep matematika tertentu. Kadang-kadang diperkenalkan istilah yang sama sekali baru (seperti
homeomorfisme). Vokabuler teknis ini tepat dan ringkas, sehingga memungkinkan untuk secara psikis memproses ide-ide yang mania. Matematikawan menyapa ketepatan bahasa dan ilmu mantik ini sebagai “kekakuan”.
Kekakuan yang diharapkan privat ilmu hitung mutakadim beraneka rupa dari waktu ke waktu: orang Yunani mengharapkan argumen yang terperinci, tapi di masa kemajuan Isaac Newton, metode yang digunakan kurang kaku. Masalah yang melekat dalam definisi nan digunakan oleh Newton menyebabkan kebangkitan kajian yang cermat dan bukti normal pada abad ke-19. Kemudian puas awal abad ke-20, Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan karya mereka,
Principia Mathematica, upaya lakukan menunjukkan bahwa semua konsep dan pernyataan ilmu hitung dapat didefinisikan, kemudian dibuktikan seluruhnya melampaui ilmu mantik simbolik. Ini adalah bagian dari program filosofis nan kian luas yang dikenal sebagai logisisme, yang melihat matematika terutama bak perpanjangan pecah ilmu mantik.
Biarpun matematika demikian ringkas, ekspresi pengecekan justru membutuhkan ratusan halaman. Munculnya bukti berbantuan komputer telah memungkinkan tataran bukti bakal bertambah berkembang. Bukti yang dibantu komputer mungkin salah takdirnya perangkat lunak pengecekan mempunyai kehilangan, dan sekiranya bukti itu terlalu tataran, elusif untuk diperiksa.[c]
[31]
Di pihak lain, pembantu verifikasi membolehkan verifikasi estimasi nan tidak dapat diberikan maka itu bukti yang ditulistangan, dan memberikan kepastian kebenaran bukti panjang begitu juga yang suka-suka pada bukti setebal 255 halaman bikin Teorema Feit–Thompson.[d]
Notasi simbolis
Leonhard Euler menciptakan dan memasyhurkan banyak notasi matematika yang digunakan waktu ini.
Sebagian besar notasi matematika yang digunakan sekarang tidaklah ditemukan hingga abad ke-16.[32]
Pada abad ke-18, Euler (1707–1783) berkewajiban atas banyak notasi yang digunakan saat ini.[33]
Sebelum itu, argumen matematika biasanya ditulis dalam kata-introduksi, membatasi reka cipta matematika.[34]
Selain bahasa khusus, matematika kontemporer banyak menunggangi notasi khusus. Huruf angka-tanda baca ini juga bersumbangsih puas ketelitian, baik dengan menyederhanakan ekspresi ide matematika maupun dengan memungkinkan operasi rutin nan menirukan aturan nan tegar. Notasi modern membuat ilmu hitung makin mudah bagi pekerja yang mahir, tetapi para pemula sering menemukannya sebagai sesuatu yang berpuaka. Terjadi kompresi nan amat sangat: sedikit lambang berisi informasi yang kaya. Seperti notasi musik, notasi matematika bertamadun memiliki tata kalimat nan kaku dan menyandikan informasi nan barangkali selit belit bila dituliskan menurut pendirian lain.
Bahasa ilmu hitung dapat sekali lagi terhibur sukar lakukan para pemula. Kata-kata seperti mana
atau
dan
hanya
n kepunyaan khasiat yang bertambah ketelitian daripada di kerumahtanggaan percakapan sehari-hari. Selain itu, alas kata-kata semisal
terbuka
dan
alun-alun
memberikan arti spesifik matematika. Jargon matematika tertulis istilah-istilah teknis semisal
homeomorfisma
dan
terintegralkan. Cuma ada alasan untuk notasi khusus dan jargon teknis ini: matematika memerlukan presisi nan lebih dari sahaja interlokusi sehari-periode. Para matematikawan menyebut kecermatan bahasa dan akal sehat ini sebagai “ketat” atau “kaku” (rigor). Jadi, jikalau suatu pembukaan sudah dimaknai dengan makna tertentu, maka selanjutnya kata itu harus merujuk ke makna tadi. Tak dapat berubah makna. Itulah makna “pilih-pilih” ini di bahasa matematika.
Eksploitasi bahasa yang ketat secara mendasar yaitu sifat pembuktian matematika. Para matematikawan kepingin teorema mereka menirukan aksioma-aksioma dengan maksud penalaran yang sistematik. Ini untuk mencegah “teorema” yang salah cabut, didasarkan pada praduga kemusykilan, di mana banyak contoh sangkut-paut muncul di n domestik rekaman subjek ini.[35]
Tingkat kekakuan diharapkan di dalam matematika selalu berubah-ubah selama hari: bangsa Yunani menginginkan dalil yang terperinci, tetapi pada saat itu metode yang digunakan Isaac Newton kuranglah kaku. Masalah yang terpatok lega definisi-definisi yang digunakan Newton akan mengarah kepada munculnya kajian saksama dan bukti protokoler pada abad ke-19. Sekarang, para matematikawan masih terus bertumbuk argumentasi mengenai bukti berbantuan-komputer. Karena perhitungan besar sangatlah terik diperiksa, bukti-bukti itu boleh jadi saja tidak cukup kaku.[36]
Aksioma menurut pemikiran tradisional adalah “kebenaran nan menjadi bukti dengan sendirinya”, cuma konsep ini memicu persoalan.
Lega abad ke-19 berkembanglah sebuah aliran pemikiran yang dikenal sebagai formalisme. Kerjakan sendiri formalis, plong pokoknya ilmu hitung adalah adapun sistem sahih atas huruf angka-simbol yang didukung maka itu kebiasaan-aturan biasa bagi memadukannya. Berasal sudut pandang ini, aksioma-aksioma hanyalah rumus-rumus khas dalam sistem aksioma, diberikan tanpa diturunkan secara prosedural berusul atom-unsur lain kerumahtanggaan sistem. Contoh maksimal formalisme yaitu seruan David Hilbert puas awal abad ke-20, comar disebut acara Hilbert, kerjakan mengodekan semua matematika dengan kaidah ini.
Pada janjang konvensional, sebuah aksioma hanyalah seutas telegram lambang, yang hanya memiliki makna tersirat di dalam konteks semua rumus nan terturunkan dari suatu sistem aksioma. Inilah tujuan program Hilbert lakukan menaruh semua matematika plong sebuah basis aksioma yang kokoh, tetapi menurut Teorema ketaklengkapan Gödel saban sistem aksioma (yang memadai langgeng) memiliki rumus-rumus yang lain dapat ditentukan; dan oleh karena itulah suatu aksiomatisasi terakhir di n domestik matematika ialah bukan-bukan. Biar demikian, matematika sering dibayangkan (di internal konteks legal) tidak enggak kecuali teori antologi di beberapa aksiomatisasi, dengan pengertian bahwa tiap-tiap pernyataan maupun bukti matematika dapat dikemas ke intern rumus-rumus teori koleksi.
Kurt Gödel membuktikan tujuan ini pada dasarnya tidak bisa jadi dengan teorema ketidaklengkapannya, yang menunjukkan sistem legal apapun yang cukup kaya cak bagi menggambarkan, bahkan aritmetika terlambat enggak dapat menjamin kelengkapan atau konsistensinya sendiri. Meskipun demikian, konsep formalis terus mempengaruhi matematika secara habis-habisan, hingga-hingga pernyataan tersebut diharapkan boleh diekspresikan privat rumus-rumus teori himpunan.[37]
Pengetahuan mujarad
Dalam praktiknya, matematikawan galibnya dikelompokkan dengan ilmuwan, dan matematika punya banyak kufu dengan hobatan fisika, terutama penalaran deduktif terbit asumsi. Matematikawan mengembangkan premis matematika, dikenali sebagai konjektur, menunggangi metode coba-coba dengan hati kecil kembali, serupa dengan apa yang dilakukan maka itu ilmuwan.[38]
Matematika percobaan dan metode komputasi seperti simulasi juga makin berguna dalam matematika.
Saat ini, semua hobatan pengetahuan menghadapi masalah yang dipelajari maka itu matematikawan, dan sebaliknya, hasil berasal matematika belalah menimbulkan cak bertanya dan realisasi yunior dalam hobatan pengetahuan. Misalnya, fisikawan Richard Feynman memadukan penalaran matematika dan wawasan fisika kerjakan menemukan rumus integral lintasan dari mekanika kuantum. Di pihak enggak, teori benang besi yaitu kerangka kerja yang diusulkan untuk menunggalkan banyak fisika modern nan sudah mengilhami teknik dan hasil baru dalam matematika.[39]
Matematikawan Jerman, Carl Friedrich Gauss, bahkan melangkah lebih lanjut dengan menyapa ilmu hitung “Sultan-nya Ilmu Pengetahuan”,[40]
dan yang bertambah baru, Marcus du Sautoy menggambarkan matematika bak “faedah pendorong utama di bengot penemuan ilmiah”.[41]
Sekadar, beberapa notulis mementingkan bahwa, dalam jalan utama, matematika berbeda bermula gagasan ilmu embaran bertamadun: matematika tidak bergantung pada Bukti empiris.[42]
[43]
[44]
[45]
Ruang lingkup mualamat ilmu hitung sudah lalu merambat secara dramatis sejak peredaran ilmiah, dan seperti bidang kajian lainnya, peristiwa ini sudah lalu menjorokkan spesialisasi. Pada perian 2010, Klasifikasi Subjek Matematika terbaru berpangkal Umum Matematika Amerika mengakui ratusan subbidang, dengan klasifikasi lengkap mengaras 46 pelataran.[46]
Kebanyakan, banyak konsep intern subbidang dapat ki ajek terisolasi mulai sejak simpang ilmu hitung lainnya tanpa takat tertentu; hasil dapat berfungsi terutama sebagai perancah kerjakan mendukung teorema dan teknik bukan, alias mereka mungkin tak memiliki persaudaraan yang jelas dengan apa pun di luar subbidang.
Matematika menunjukkan kecenderungan yang luar biasa untuk berkembang, dan seiring musim, matematikawan sayang menemukan terapan nan mengejutkan alias keterkaitan antar konsep. Salah suatu paradigma yang sangat berpengaruh yakni acara Erlangen mulai sejak Felix Klein, yang membangun jalinan inovatif dan mendalam antara ilmu ukur dan aljabar. Ini pada gilirannya mengungkapkan kedua latar ke penyamarataan nan makin besar dan beranak subbidang yang adakalanya hijau.
Perbedaan rajin dibuat antara ilmu hitung terapan dan matematika yang sepenuhnya berorientasi sreg tanya dan konsep abstrak, dikenal bagaikan matematika murni. Sebagai halnya cabang ilmu hitung lainnya, batas ruang lingkupnya hancuran. Ide-ide nan awalnya berkembang dengan terapan tertentu intern pikiran sering diperumum kemudian, sehabis itu menyatu dengan persediaan umum konsep matematika. Beberapa bidang matematika terapan apalagi telah bergabung dengan bidang praktis kerjakan menjadi kesetiaan ilmu partikular, begitu juga statistika, investigasi manuver, dan ilmu komputer.
Mungkin yang makin mengejutkan yaitu momen ide mengalir ke arah tak, dan bahkan matematika “minimum ikhlas” mengarah pada perkiraan alias terapan yang tidak terselami. Misalnya, teori garis hidup menempati tempat buku dalam kriptografi modern, dan n domestik fisika, turunan dari kemiripan Maxwell mendahului bukti eksperimental gelombang radio dan kepantasan konstan kurat. Fisikawan Eugene Wigner menamakan fenomena ini sebagai “khasiat matematika yang tidak masuk akal”.[10]
Hubungan luar halal antara matematika transendental dan realitas material mutakadim menyebabkan perdebatan filosofis sedikitnya sejak zaman Pythagoras. Filsuf bersejarah Dataran tinggi berpendapat ini mungkin karena realitas material mencerminkan objek abstrak yang hadir minus tercabut hari. Akibatnya, penglihatan bahwa “sasaran matematika terabstraksi dengan sendirinya” sering disebut sebagai Platonisme. Darurat sebagian osean matematikawan biasanya tidak menyibukkan diri dengan pertanyaan nan diajukan oleh Platonisme, sebagian matematikawan lainnya justru kian berpikiran filosofis n domestik bertindak dan dikenali sebagai Platonis, lebih-lebih pada tahun masa ini.[47]
Daya kreasi dan sifat bawaan
Kebutuhan akan legalitas dan kekakuan bukan berfaedah matematika tidak memiliki ajang untuk kreativitas. Sebaliknya, sebagian ki akbar pegangan matematika di luar perhitungan hafalan membutuhkan pemisahan ki aib yang cerdas dan mengeksplorasi perspektif mentah secara instingtif.
Kecenderungan matematis seringkali tak hanya meluluk kreativitas, tetapi juga nilai estetika internal matematika, nan resmi digambarkan sebagai
keanggunan. Kualitas begitu juga kesederhanaan, kesimetrisan, kelengkapan, dan keumuman dahulu berharga dalam pembuktian dan teknik. G. H. Hardy dalam karyanya
A Mathematician’s Apology
menyatakan religiositas bahwa pertimbangan estetika ini, dengan sendirinya, cukup lakukan menyungguhkan amatan matematika murni. Dia juga mengidentifikasi patokan tak begitu juga signifikasi, tak tersangka, dan keniscayaan, yang bersumbangsih sreg estetika ilmu hitung.[48]
Paul Erdős mengungkapkan panas hati ini secara lebih ironis dengan berbicara adapun “The Book”, yang dianggap sebagai koleksi ilahi berpangkal bukti-bukti yang paling indah. Terinspirasi oleh Erdős, himpunan argumen ilmu hitung yang sangat ringkas dan inspiratif sudah diterbitkan intern
Proofs from THE BOOK. Sejumlah kamil hasil yang sangat elegan adalah bukti Euklides bahwa terserah tak-hingga banyaknya ketentuan prima dan transformasi Fourier cepat untuk kajian harmonik.
Beberapa orang merasa bahwa penganggapan ilmu hitung laksana guna-guna siaran adalah berarti meremehkan seni dan sejarahnya dalam tujuh pengetahuan budaya tradisional.[49]
Riuk satu cara perbedaan tesmak pandang ini terjadi ialah dalam perdebatan filosofis mengenai apakah hasil matematis
diciptakan
(sebagaimana intern seni) atau
ditemukan
(seperti mana dalam ilmu wara-wara).[50]
Kemasyhuran matematika rekreasi adalah tanda tidak dari kesenangan nan ditemukan banyak manusia dalam tanggulang cak bertanya matematika.
Pada abad ke-20, matematikawan L. E. J. Brouwer malar-malar memprakarsai perspektif filsafat nan dikenal sebagai intuisionisme, yang mengenali matematika dengan proses kreatif tertentu dalam pikiran.[51]
Intuisionisme puas gilirannya adalah suatu rasa dari sikap yang dikenal seumpama konstruksivisme, yang saja menganggap biasa suatu objek matematika sekiranya dapat langsung dibangun, tak hanya dijamin oleh logika secara tidak langsung. Hal ini menyebabkan para konstruktivis berkomitmen untuk menjorokkan hasil tertentu, terutama argumen sebagai halnya bukti eksistensial nan didasarkan plong
hukum nan memperlainkan posisi tengah.[52]
Plong akhirnya, baik konstruktivisme ataupun intuisionisme tidak mengoper matematika klasik maupun meraih pembelajaran arus terdahulu. Namun, acara-program ini telah memotivasi perkembangan tertentu, seperti logika intuisionistik dan wawasan dasar lainnya, yang dihargai dalam haknya saban.[52]
Matematika sebagai hobatan maklumat
Carl Friedrich Gauss, menganggap dirinya sebagai “pangerannya para matematikawan”, dan mengatakan ilmu hitung bagaikan “Ratunya Ilmu Butir-butir”.
Carl Friedrich Gauss mengatakan matematika seumpama “Ratunya Ilmu Proklamasi”.[53]
Di dalam bahasa aslinya, Latin
Regina Scientiarum, juga di dalam bahasa Jerman
Königin der Wissenschaften, alas kata yang bersesuaian dengan
ilmu pemberitaan
berarti (lapangan) takrif. Jelas, inipun arti salih di n domestik bahasa Inggris, dan tiada syak wasangka bahwa matematika di privat konteks ini adalah sebuah ilmu pengetahuan. Pengkhususan nan mempersempit makna menjadi mantra pengetahuan
alam
adalah pada masa terkemudian. Bila seseorang memandang ilmu pengetahuan hanya terbatas pada mayapada fisika, maka ilmu hitung, atau sekurang-kurangnya ilmu hitung murni, bukanlah ilmu pengetahuan.
Albert Einstein menyatakan bahwa
“selama hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, maka mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan.“[54]
Banyak filsuf yakin bahwa ilmu hitung bukan dapat dibuktikan maupun disangkal berdasarkan percobaan, dan dengan demikian bukanlah ilmu keterangan per definisi Karl Popper.[55]
Doang, di internal karya terdahulu waktu 1930-an mengenai logika matematika menunjukkan bahwa matematika tidak boleh direduksi menjadi akal sehat, dan Karl Popper menyarikan bahwa “sebagian besar teori ilmu hitung, sebagai halnya halnya fisika dan biologi, yakni hipotetis-deduktif: oleh karena itu matematika menjadi lebih dempang ke ilmu pengetahuan alam yang hipotesis-hipotesisnya yaitu konjektur (dugaan), lebih daripada sebagai hal yang baru.”[56]
Para bijak bestari lainnya, sebut sekadar Imre Lakatos, telah menerapkan satu varian pemalsuan kepada matematika itu sendiri.
Sebuah tinjauan alternatif adalah bahwa pelan-lapangan ilmiah tertentu (misalnya fisika teoretis) yakni ilmu hitung dengan aksioma-aksioma yang ditujukan sedemikian sehingga bersesuaian dengan kenyataan. Faktanya, seorang fisikawan teoretis, J. M. Ziman, mengajukan pendapat bahwa hobatan pengetahuan ialah
pengetahuan umum
dan dengan demikian matematika termasuk di dalamnya.[57]
Di beberapa kasus, matematika banyak saling berbagi dengan ilmu pengetahuan fisika, sebut saja penggalian dampak-dampak masuk akal dari bilang anggapan. Naluri dan percobaan juga berperan bermakna di intern perumusan konjektur-konjektur, baik itu di ilmu hitung, maupun di ilmu-ilmu pengetahuan (lainnya).
Matematika percobaan terus bertumbuh kembang, menghafal kepentingannya di dalam ilmu hitung, kemudian komputasi dan simulasi memainkan peran yang semakin menebal, baik itu di ilmu proklamasi, maupun di ilmu hitung, melemahkan objeksi nan mana matematika enggak memperalat metode ilmiah. Di internal bukunya yang diterbitkan pada 2002
A New Kind of Science, Stephen Wolfram berdalil bahwa ilmu hitung komputasi pantas buat digali secara empirik sebagai tanah lapang ilmiah di dalam haknya/kebenarannya seorang.
Pendapat-pendapat para matematikawan terhadap hal ini adalah beraneka macam. Banyak matematikawan merasa bahwa untuk memanggil wilayah mereka ibarat mantra butir-butir sama saja dengan menurunkan kadar maslahat sebelah estetikanya, dan sejarahnya di dalam tujuh seni liberal tradisional; nan lainnya merasa bahwa pengabaian pranala ini terhadap hobatan pengetahuan sama doang dengan mengaduk-mutar ain nan buta terhadap fakta bahwa antarmuka antara matematika dan penerapannya di dalam mantra informasi dan kolusi mutakadim mengemudikan banyak pengembangan di dalam matematika.
Satu jalan yang dimainkan oleh perbedaan sudut pandang ini adalah di n domestik perbincangan filsafat apakah matematika
diciptakan
(seperti di dalam seni) atau
ditemukan
(seperti di dalam ilmu pengetahuan). Yaitu wajar bagi universitas bila dibagi ke dalam bagian-bagian yang menyertakan departemen
Ilmu Siaran dan Matematika, ini menunjukkan bahwa lapangan-pelan itu dipandang bersahabat tetapi mereka tidak seperti dua jihat keping komisi logam. Sreg tataran praktisnya, para matematikawan biasanya dikelompokkan bersama-sama para ilmuwan pada tingkatan kasar, hanya dipisahkan pada panjang akhir. Ini ialah salah satu dari banyak perkara nan diperhatikan di dalam makulat matematika.
Pujian matematika lazimnya dipelihara kendati konsisten terpisah bersumber kesetaraannya dengan ilmu pengetahuan. Penghargaan yang adiluhung di internal matematika ialah Fields Medal (tanda jasa lapangan),[58]
[59]
dimulakan pada 1936 dan masa ini diselenggarakan tiap catur tahunan. Pujian ini sering dianggap sekelas dengan Kasih Nobel ilmu takrif.
Wolf Prize in Mathematics, dilembagakan sreg 1978, mengakuri hari performa, dan pujian internasional terdahulu lainnya, Hadiah Abel, diperkenalkan pada 2003. Ini dianugerahkan bagi ruas istimewa karya, dapat nyata pembaharuan, ataupun penyelesaian masalah yang terkemuka di dalam lapangan yang mapan.
Sebuah daftar tenar berisikan 23 masalah ternganga, yang disebut “masalah Hilbert”, dihimpun pada 1900 oleh matematikawan Jerman David Hilbert. Daftar ini meraih persulangan yang ki akbar di antara para matematikawan, dan paling kecil sedikit sembilan berpokok masalah-keburukan itu waktu ini terpecahkan.
Sebuah daftar baru berisi sapta masalah utama, berjudul “Masalah Milenium”, diterbitkan pada 2000. Pemecahan tiap-tiap masalah ini berhadiah US$ 1 juta, dan hanya satu (hipotesis Riemann) yang mengalami penggandaan di dalam masalah-ki aib Hilbert.
Parasan-rataan matematika
Sebuah sempoa, alat hitung tertinggal nan dipakai sejak zaman kuno.
Ketaatan-loyalitas utama di dalam matematika purwa muncul karena kebutuhan akan ancangan di n domestik perdagangan, untuk memaklumi kombinasi antarbilangan, untuk mengukur tanah, dan untuk meramal peristiwa ilmu falak. Empat kebutuhan ini secara berangasan bisa dikaitkan dengan pembagian-pembagian bernafsu matematika ke n domestik pendalaman besaran, struktur, ruang, dan pertukaran (yakni aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis). Selain pokok bahasan itu, pula terdapat pengalokasian-pembagian yang dipersembahkan untuk pranala-pranala pendalaman dari jantung matematika ke lapangan-lapangan tak: ke ilmu mantik, ke teori himpunan (dasar), ke ilmu hitung empirik dari aneka macam guna-guna pengetahuan (matematika terapan), dan nan bertambah baru yakni ke eksplorasi kaku akan ketakpastian.
Besaran
Pengkajian besaran dimulakan dengan bilangan, mula-mula takdir safi dan predestinasi bundar (“semua garis hidup”) dan operasi aritmetika di ira bilangan itu, nan dipersifatkan di kerumahtanggaan aritmetika. Kebiasaan-sifat yang lebih internal dari bilangan bundar dikaji di dalam teori bilangan, dari mana datangnya hasil-hasil popular begitu juga Teorema Terakhir Fermat. Teori bilangan juga memegang dua kelainan tak terpecahkan: konjektur prima kembar dan konjektur Goldbach.
Karena sistem predestinasi dikembangkan kian jauh, kadar bundar diakui andai himpunan babak dari suratan rasional (“bongkahan”). Sementara bilangan pecahan berada di dalam kodrat sungguhan, yang dipakai untuk menghidangkan besaran-besaran kontinu. Suratan real diperumum menjadi bilangan kompleks. Inilah langkah permulaan semenjak jenjang bilangan yang beranjak menyertakan kuaternion dan oktonion. Manah terhadap ganjaran polos juga mengarah pada bilangan transfinit, nan memformalkan konsep pencacahan ketakhinggaan. Kewedanan lain pendalaman ini adalah matra, nan membidik puas qada dan qadar kardinal dan kemudian pada konsepsi ketakhinggaan lainnya: bilangan alef, yang memungkinkan rasio bermakna adapun ukuran himpunan-himpunan osean ketakhinggaan.
-
Bilangan tahir Bilangan bulat Bilangan rasional Predestinasi benaran Ganjaran obsesi
Ulas
Pengkajian ruang berpunca dengan geometri – khususnya, geometri Euklides. Trigonometri memadukan ruang dan kodrat, dan mencakupi Teorema Pythagoras yang terkenal. Penajaman modern tentang ruang memperumum gagasan-gagasan ini buat menyertakan geometri berdosis bertambah tinggi, geometri non-Euklides (yang berperan penting di dalam kenisbian umum) dan topologi. Jumlah dan ruang berperan berfaedah di dalam geometri analitik, geometri diferensial, dan ilmu ukur aljabar. Di dalam geometri diferensial terdapat konsep-konsep pak serat dan kalkulus lipatan.
Di dalam geometri aljabar terwalak penjelasan objek-objek ilmu ukur seumpama kompilasi penyelesaian persamaan polinom, memadukan konsep-konsep besaran dan ira, dan juga pendalaman grup topologi, nan memadukan struktur dan ruang. Grup lie biasa dipakai bikin mengkaji urat kayu, struktur, dan perubahan. Topologi di dalam banyak percabangannya kelihatannya menjadi wilayah pertumbuhan terbesar di dalam matematika abad ke-20, dan menyertakan konjektur Poincaré yang telah lama suka-suka dan teorema empat warna, yang hanya “berhasil” dibuktikan dengan komputer, dan belum wasilah dibuktikan makanya manusia secara manual.
-
Geometri Trigonometri Ilmu ukur diferensial Topologi Ilmu ukur fraktal
Perubahan
Memahami dan menjelaskan perubahan adalah tema biasa di privat guna-guna keterangan alam dan kalkulus sudah lalu berkembang bagaikan perabot yang mumbung-daya bagi menyelidikinya. Kebaikan-manfaat muncul di sini sebagai konsep terdahulu bakal menjelaskan besaran yang berubah. Pengkajian preskriptif akan halnya kadar real dan fungsi-fungsi berperubah real dikenal bak analisis riil, dengan analisis obsesi lapangan nan setara kerjakan ganjaran kompleks.
Hipotesis Riemann, salah satu komplikasi mendelongop yang minimal mendasar di kerumahtanggaan matematika, dilukiskan pecah amatan kompleks. Analisis fungsional menyatukan perhatian puas ruang fungsi (biasanya berukuran tidak-setakat). Satu dari banyak terapan analisis fungsional adalah mekanika kuantum.
Banyak masalah secara alami mengarah plong kekeluargaan antara besaran dan lampias perubahannya, dan ini dikaji laksana persamaan diferensial. Banyak gejala di alam dapat dijelaskan menggunakan sistem dinamik; teori keruwetan (chaos
mempertepat jalan-jalan di mana banyak sistem ini memamerkan perilaku deterministik yang masih saja belum terdugakan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kalkulus | Kalkulus vektor | Persamaan diferensial | Sistem dinamik | Teori chaos | Amatan kompleks |
Struktur
Banyak objek ilmu hitung, semisal himpunan kadar dan fungsi, memamerkan struktur bagian dalam. Rasam-sifat struktural objek-incaran ini diselidiki di dalam penajaman grup, gelanggang, lapangan dan sistem teoretis lainnya, nan mereka sendiri adalah bulan-bulanan juga. Ini adalah lapangan aljabar teoretis. Sebuah konsep penting di sini yakni vektor, diperumum menjadi ruang vektor dan dikaji di dalam aljabar linear. Studi vektor memadukan tiga wilayah dasar matematika: besaran, struktur, dan ruang. Kalkulus vektor memperluas lapangan itu ke dalam wilayah dasar keempat, yakni perubahan. Kalkulus tensor mengkaji kesetangkupan dan perilaku vektor yang dirotasi. Sejumlah masalah kuno tentang Kompas dan konstruksi garis harfiah akhirnya terkendali maka dari itu Teori Galois.
Dasar dan makulat
Untuk memperjelas asal-radiks matematika, latar logika ilmu hitung dan teori himpunan dikembangkan, pula teori kategori nan masih dikembangkan. Kata beraneka ragam “kegentingan dasar” mejelaskan pengejaran dasar preskriptif lakukan ilmu hitung yang mencekit tempat pada dasawarsa 1900-an setakat 1930-an.[60]
Sejumlah ketaksetujuan tentang radiks-dasar matematika berlanjut setakat kini. Krisis bawah dipicu maka dari itu sejumlah simpang sengketa pada musim itu, termasuk kontroversi teori himpunan Cantor dan kontroversi Brouwer-Hilbert.
Logika ilmu hitung diperhatikan dengan meletakkan ilmu hitung pada sebuah rancangan kerja aksiomatis yang kaku, dan mengkaji hasil-hasil bagan kerja itu. Ilmu mantik matematika adalah kondominium bagi Teori ketaklengkapan kedua Gödel, mungkin hasil yang paling dirayakan di dunia logika, yang (secara informal) bertelur bahwa suatu sistem formal yang berisi aritmetika asal, seandainya
kritik
(maksudnya semua teorema nan dapat dibuktikan adalah benar), maka
tak-contoh
(maksudnya terdapat teorema sejati yang tidak dapat dibuktikan
di kerumahtanggaan sistem itu).
Gödel menunjukkan cara mengonstruksi, kompilasi sembarang aksioma ketentuan eksemplar yang diberikan, sebuah pernyataan protokoler di dalam logika yaitu sebuah garis hidup sejati-suatu fakta teoretik, tetapi tidak mengimak aksioma-aksioma itu. Oleh karena itu, tiada sistem biasa yang yaitu aksiomatisasi sejati teori bilangan sepenuhnya. Logika modern dibagi ke internal teori rekursi, teori model, teori verifikasi terpukau dekat dengan ilmu komputer teoretis.
Matematika diskret
Matematika diskret adalah nama baku cak bagi lapangan matematika yang paling berharga di dalam guna-guna komputer teoretis. Ini melibatkan teori komputabilitas, teori kompleksitas komputasional dan teori siaran. Teori komputabilitas memeriksa batasan-batasan berbagai model arketipe komputer, tertulis teoretis nan dikenal paling berdaya – Mesin turing.
Teori kekacauan merupakan penelitian traktabilitas oleh komputer; sejumlah masalah, meski secara teoretis tertangani oleh komputer jinjing, tetapi cukup mahal menurut konteks waktu dan pangsa, tidak boleh terjamah secara praktis, bahkan dengan cepatnya kemajuan alat gentur komputer jinjing. Teori publikasi memusatkan perhatian pada banyaknya data yang dapat disimpan puas media nan diberikan, oleh sebab itu berkenaan dengan konsep-konsep semisal pemadatan dan entropi.
Bagaikan tanah lapang yang relatif hijau, matematika diskret memiliki sejumlah masalah terbuka yang mendasar. Yang paling terkenal adalah “Masalah P versus NP”, riuk satu Kebobrokan Milenium.[61]
-
Kombinatorika Teori komputasi Kriptografi Teori graf
Ilmu hitung terapan
Ilmu hitung terapan berkenaan dengan eksploitasi radas matematika abstrak kelebihan memecahkan problem-masalah aktual di dalam ilmu pengetahuan, bisnis dan wilayah lainnya. Salah satu fragmen penting di n domestik ilmu hitung terapan yakni statistika, yang menggunakan teori kebolehjadian sebagai perabot dan membolehkan penjelasan, analisis dan peramalan gejala di mana prospek berperan penting. Sebagian besar percobaan, survey dan pengkajian pengamatan memerlukan statistika. (Tetapi banyak statistikawan tidak menganggap mereka koteng andai matematikawan, melainkan sebagai keramaian sindikat.)
Analisis numerik menyelidiki metode komputasional untuk membereskan kelainan-masalah ilmu hitung secara efisien yang rata-rata sesak pesek buat produktivitas numerik sosok, kajian numerik menyertakan penyelidikan galat pembulatan atau sumber-sumur galat enggak di intern komputasi.
Matematika murni
Ilmu hitung polos merupakan cabang matematika yang digunakan lakukan pengembangan kaidah-cara matematika. Bahasan pada matematika murni tidak mempertimbangkan penerapan praktis matematika dalam sains. Keikhlasan matematika murni bertujuan lakukan mengatasi masalah-komplikasi yang timbul selama penerapan matematika murni dalam berbagai loyalitas ilmiah.[62]
Intern publik
Bahkan ketika sulit, matematika punya kemampuan asing lumrah untuk melintasi senggat-batas budaya dan perian periode. Sahaja, sebagai aktivitas manusia, praktik ilmu hitung juga memiliki sisi sosial, tercantum perhatian sebagai halnya pendidikan, karir, syahadat, dll.
Problem penghargaan dan hadiah
Penghargaan paling bergengsi privat matematika merupakan Medali Fields,[63]
[64]
didirikan pada tahun 1936 dan diberikan setiap catur tahun (kecuali seputar Perang Marcapada II) kepada sebanyak empat orang.[65]
[66]
Ini adalah ekivalen Hadiah Nobel bikin matematika.[66]
Pujian bergengsi lainnya meliputi:
- Penghargaan Abel, dilembagakan pada periode 2002[67]
dan pertama dianugerahkan puas periode 2003[68] - Medali Chern untuk pencapaian seumur hidup,[69]
diperkenalkan lega tahun 2010[70] - Penghargaan Wolf dalam bidang ilmu hitung, juga bakal pencapaian segenerasi hidup,[71]
dilembagakan pada musim 1978[72]
Daftar masyhur 23 pertanyaan mangap, disebut “Penyakit Hilbert”, disusun pada tahun 1900 maka itu matematikawan Jerman David Hilbert.[73]
Daftar ini mendapat sambutan hebat di halangan matematikawan[74], dan setidaknya 13 soal (tergantung cara memungkirkan) kini sudah lalu diselesaikan.[73]
Daftar baru dari sapta tanya terdepan, berjudul “Kebobrokan Milenium”, diterbitkan pada hari 2000. Hanya satu berpangkal mereka, presumsi Riemann, melipatkan salah satu masalah Hilbert. Solusi cak bagi semua soal ini dijanjikan hidayah 1 juta euro.[75]
Kini, hanya satu dari komplikasi ini yang telah diolah, yaitu konjektur Poincaré.[76]
Lihat pula
- Abacus
- Bahasa pemrograman
- Daftar simbol ilmu hitung
- Diskalkulia
- Makulat matematika
- Hari Matematika Internasional
- Jangka sorong
- Kalkulator
- Kompas
- Komputer
- Matematika dan Ilmu Deklarasi Alam
- Matematika dan seni
- Matematika diskret
- Matematika Islam
- Ilmu hitung keuangan
- Ilmu hitung kalis
- Matematika rekreasi
- Matematika terapan
- Matematika Yunani
- Matematikawan
- Pendidikan matematika
- Penggaris
- Cermin
- Software analisis perangkaan
- Proyek R
- SPSS
- SAS
- Struktur matematika
Garitan
-
^
Tidak ada perupaan alias penjelasan tentang wujud bodi Euklides yang dibuat selama masa hidupnya yang masih bersiteguh dari zaman kuno. Oleh karena itu, penggambaran Euklides di dalam karya seni gelimbir puas ki akal khayal seniman (lihat Euklides). -
^
Sebelumnya disebut lagi
guna-guna hisab. -
^
Untuk mempertimbangkan suatu komputasi osean boleh diandalkan dalam testimoni, seseorang biasanya memerlukan dua komputasi menggunakan perlengkapan lunak yang independen -
^
Sosi yang digdaya bukti lengkap punya lebih terbit 1.000 pekarangan.
Referensi
-
^
a
b
“mathematics,
n.“.
Oxford English Dictionary. Oxford University Press. 2022. Diarsipkan pecah varian asli sungkap 16 Nopember 2022. Diakses tanggal
16 Juni
2022.
The science of space, number, quantity, and arrangement, whose methods involve logical reasoning and usually the use of symbolic notation, and which includes geometry, arithmetic, algebra, and analysis.
-
^
Kneebone, G.T. (1963).
Mathematical Logic and the Foundations of Mathematics: An Introductory Survey. Dover. hlm. 4. ISBN 978-0-486-41712-7.
Mathematics … is simply the study of abstract structures, or konvensional patterns of connectedness.
-
^
LaTorre, Donald R.; Kenelly, John W.; Biggers, Sherry S.; Carpenter, Laurel R.; Reed, Iris B.; Harris, Cynthia R. (2011).
Calculus Concepts: An Informal Approach to the Mathematics of Change. Cengage Learning. hlm. 2. ISBN 978-1-4390-4957-0.
Calculus is the study of change—how things change, and how quickly they change.
-
^
Ramana (2007).
Applied Mathematics. Tata McGraw–Hill Education. hlm. 2.10. ISBN 978-0-07-066753-2.
The mathematical study of change, motion, growth or decay is calculus.
-
^
Ziegler, Günter M. (2011). “What Is Mathematics?”.
An Invitation to Mathematics: From Competitions to Research. Springer. hlm. vii. ISBN 978-3-642-19532-7.
-
^
a
b
c
d
Mura, Roberta (Dec 1993). “Images of Mathematics Held by University Teachers of Mathematical Sciences”.
Educational Studies in Mathematics.
25
(4): 375–85. doi:10.1007/BF01273907. JSTOR 3482762.
-
^
a
b
c
Tobies, Renate; Helmut Neunzert (2012).
Iris Runge: A Life at the Crossroads of Mathematics, Science, and Industry. Springer. hlm. 9. ISBN 978-3-0348-0229-1.
[I]falak is first necessary to ask what is meant by
mathematics
in general. Illustrious scholars have debated this matter berayun-ayun they were blue in the face, and yet no consensus has been reached about whether mathematics is a natural science, a branch of the humanities, or an art form.
-
^
Eves -
^
Peterson 2001, hlm. 12. -
^
a
b
Wigner, Eugene (1960). “The Unreasonable Effectiveness of Mathematics in the Natural Sciences”.
Communications on Pure and Applied Mathematics.
13
(1): 1–14. Bibcode:1960CPAM…13….1W. doi:10.1002/cpa.3160130102. Diarsipkan dari versi tahir tanggal February 28, 2022.
-
^
“mathematic (n.)”.
Online Etymology Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 7, 2022.
-
^
Both meanings can be found in Plato, the narrower in
Republic
510c Diarsipkan 24 Februari 2022 di Wayback Machine., saja Dataran tinggi tidak memperalat kata
math-; Aristoteles menggunakannya, menjatah tanggapan terhadapnya.
μαθηματική. Liddell, Henry George; Scott, Robert;
A Greek–English Lexicon
at the Perseus Project.
OED Online, “Mathematics”. -
^
Boas, Ralph (1995) [1991]. “What Augustine Didn’t Say About Mathematicians”.
Lion Hunting and Other Mathematical Pursuits: A Collection of Mathematics, Verse, and Stories by the Late Ralph P. Boas, Jr. Cambridge University Press. hlm. 257. ISBN 978-0-88385-323-8. Diarsipkan dari versi asli sungkap 20 Mei 2022. Diakses rontok
17 Januari
2022.
-
^
a
b
The Oxford Dictionary of English Etymology,
Oxford English Dictionary,
sub
“mathematics”, “mathematic”, “mathematics”
-
^
“maths,
falak.” dan “math,
ufuk.3” Diarsipkan 4 April2020 di Wayback Machine..
Oxford English Dictionary,
on-line version (2012). -
^
S. Dehaene, G. Dehaene-Lambertz and L. Cohen, Abstract representations of numbers in the animal and human brain,
Trends in Neuroscience, Vol. 21 (8), Aug 1998, 355-361. http://dx.doi.org/10.1016/S0166-2236(98)01263-6. -
^
Sebagai contoh, periksalah Raymond L. Wilder,
Evolution of Mathematical Concepts; an Elementary Study,
passim
-
^
Zaslavsky, Claudia. (1999).
Africa Counts : Number and Pattern in African Culture. Chicago Review Press. ISBN 978-1-61374-115-3. OCLC 843204342. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Maret 2022. Diakses sungkap
29 Mei
2022.
-
^
Kline 1990, Chapter 1. -
^
Kline 1990, Chapter 1. -
^
Boyer 1991, “Mesopotamia” pp. 24–27. -
^
Sevryuk -
^
Franklin, James (2009-07-08).
Philosophy of Mathematics. hlm. 104–106. ISBN 978-0-08-093058-9. Diarsipkan dari versi steril tanggal 06 September 2022. Diakses sungkap
01 Juli
2022.
-
^
Cajori, Florian (1893).
A History of Mathematics. American Mathematical Society (cetak ulang 1991). hlm. 285–86. ISBN 978-0-8218-2102-2.
-
^
Gold, Bonnie; Simons, Rogers A. (2008).
Proof and Other Dilemmas: Mathematics and Philosophy. MAA.
-
^
Johnson, Gerald W.; Lapidus, Michel L. (2002).
The Feynman Integral and Feynman’s Operational Calculus. Oxford University Press.
-
^
Eugene Wigner, 1960, “The Unreasonable Effectiveness of Mathematics in the Natural Sciences, Diarsipkan 2022-02-28 di Wayback Machine.”
Komunikasi sreg Matematika Murni dan Terapan
13(1): 1–14. -
^
Hardy, G. H. (1940).
A Mathematician’s Apology. Cambridge University Press.
-
^
Gold, Bonnie; Simons, Rogers A. (2008).
Proof and Other Dilemmas: Mathematics and Philosophy. MAA.
-
^
Aigner, Martin; Ziegler, Gunter M. (2001).
Proofs from the Book. Springer.
-
^
Ivars Peterson,
The Mathematical Tourist, Freeman, 1988, ISBN 978-0-7167-1953-3. hal. 4 “Beberapa pihak mengeluh bahwa program komputer tidak dapat diverifikasi dengan moralistis”, (mengacu puas bukti Haken–Apple terhadap Teorema Empat Warna). -
^
Penggunaan Aneka Lambang Matematika Terdini (memuat banyak bacaan yang lebih jauh) -
^
“Earliest Uses of Various Mathematical Symbols”. Diarsipkan mulai sejak varian ceria rontok February 20, 2022. Diakses tanggal
September 14,
2022.
-
^
Kline 1990, hlm. 140, akan halnya Diophantus; hal. 261, mengenai Vieta. -
^
Lihatlah
bukti palsu
untuk contoh primitif dari kejadian-hal nan boleh salah di internal bukti formal. rekaman Teorema Catur Dandan berisi contoh-contoh bukti-bukti salah yang tanpa sengaja diterima makanya para matematikawan lainnya bilamana itu. -
^
Ivars Peterson,
Wisatawan Matematika, Freeman, 1988, ISBN 0-7167-1953-3. p. 4 “Sedikit unek-unek akan ketidakmampuan programa komputer menginvestigasi secara wajar,” (merujuk kepada bukti Haken-Apple terhadap Teorema Empat Rona). -
^
Patrick Suppes,
Axiomatic Set Theory, Dover, 1972, ISBN 978-0-486-61630-8. hal. 1, “Di antara banyak cabang ilmu hitung maju, teori himpunan menduduki tempat yang unik: dengan sedikit pengecualian, entitas-entitas nan dipelajari dan dianalisis dalam ilmu hitung dapat dianggap bak himpunan istimewa alias kelas objek tertentu.” -
^
“The science checklist applied: Mathematics”.
undsci.berkeley.edu. Diarsipkan dari versi steril tanggal 27 Oktober 2022. Diakses sungkap
2019-10-27
.
-
^
Meinhard E. Mayer (2001). “The Feynman Integral and Feynman’s Operational Calculus”.
Physics Today.
54
(8): 48. Bibcode:2001PhT….54h..48J. doi:10.1063/1.1404851.
-
^
Waltershausen 1965, hlm. 79. -
^
du Sautoy, Marcus (June 25, 2010). “Nicolas Bourbaki”.
A Brief History of Mathematics. Berlangsung pada min. 12:50. BBC Radio 4. Diarsipkan dari versi tulus tanggal December 16, 2022. Diakses tanggal
October 26,
2022.
-
^
Bishop, Alan (1991). “Environmental activities and mathematical culture”.
Mathematical Enculturation: A Cultural Perspective on Mathematics Education. Norwell, Massachusetts: Kluwer Academic Publishers. hlm. 20–59. ISBN 978-0-792-31270-3. Diarsipkan berpangkal versi asli tanggal 25 Desember 2022. Diakses rontok
5 April
2022.
-
^
Shasha, Dennis Elliot; Lazere, Cathy A. (1998).
Out of Their Minds: The Lives and Discoveries of 15 Great Computer Scientists. Springer. hlm. 228.
-
^
Nickles, Thomas (2013). “The Kelainan of Demarcation”.
Philosophy of Pseudoscience: Reconsidering the Demarcation Problem. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 104.
-
^
Pigliucci, Massimo (2014). “Are There ‘Other’ Ways of Knowing?”.
Philosophy Now. Diarsipkan dari varian asli sungkap 13 Mei 2022. Diakses tanggal
6 April
2022.
-
^
“Mathematics Subject Classification 2010”
(PDF). Diarsipkan terbit versi suci
(PDF)
rontok May 14, 2022. Diakses terlepas
November 9,
2010.
-
^
Balaguer, Mark (2016). “Platonism in Metaphysics”. Privat Zalta, Edward N.
The Stanford Encyclopedia of Philosophy
(edisi ke-Musim Taruk 2022). Metaphysics Research Lab, Stanford University. Diakses rontok
2 April
2022.
-
^
Hardy, G. H. (1940).
A Mathematician’s Apology. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-42706-7.
-
^
Misalnya, lihatlah pernyataan Bertrand Russell “Matematika, jika dilihat dengan sopan, tidak belaka memiliki kebenaran, tetapi juga keindahan tertinggi …” dalam karyanya
History of Western Philosophy
-
^
Borel, Armand (March 2022). “Mathematics: Art and Science”.
EMS Newsletter.
3
(103): 37–45. doi:10.4171/news/103/8
. ISSN 1027-488X.
-
^
Snapper, Ernst (September 1979). “The Three Crises in Mathematics: Logicism, Intuitionism, and Formalism”.
Mathematics Magazine.
52
(4): 207–16. doi:10.2307/2689412. JSTOR 2689412.
-
^
a
b
Iemhoff, Rosalie (2020). “Intuitionism in the Philosophy of Mathematics”. Dalam Zalta, Edward N.
The Stanford Encyclopedia of Philosophy
(edisi ke-Fall 2022). Metaphysics Research Lab, Stanford University. Diakses tanggal
April 2,
2022.
-
^
Waltershausen -
^
Einstein, p. 28. Kutipan ini merupakan jawaban Einstein terhadap pertanyaan: “betapa siapa bahwa ilmu hitung, di samping yang tak tentunya, menjadi ciptaan pemikiran orang yang terbebas dari asam garam, seperti itu asing legal bersesuaian dengan objek-objek kenyataan?” Dia juga memperhatikan
Keistimewaan lain ternalar Ilmu hitung di dalam Aji-aji Pengetahuan Alam. -
^
Shasha, Dennis Elliot; Lazere, Cathy A. (1998).
Out of Their Minds: The Lives and Discoveries of 15 Great Computer Scientists. Springer. hlm. 228.
-
^
Popper 1995, p. 56 -
^
Ziman -
^
“Fields Medal masa ini disepakati paling dikenal dan paling berwibawa di kerumahtanggaan matematika.” Monastyrsky -
^
Riehm -
^
Luke Howard Hodgkin & Luke Hodgkin,
A History of Mathematics, Oxford University Press, 2005. -
^
Clay Mathematics Institute Diarsipkan 2022-10-14 di Wayback Machine. P=NP -
^
Kartasasmita, dkk. (1993).
Kamus Matematika: Matematika Dasar
(PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 75. ISBN 979-459-017-7.
-
^
Monastyrsky 2001, hlm. 1: “Bintang Fields sekarang enggak bisa disangkal pula merupakan apresiasi minimum populer dan paling berpengaruh intern matematika.” -
^
Riehm 2002, hlm. 778–82. -
^
“Fields Medal | International Mathematical Union (IMU)”.
www.mathunion.org
. Diakses tanggal
21 Februari
2022.
-
^
a
b
“Fields Medal”.
Maths History
(n domestik bahasa Inggris). Diakses rontok
21 Februari
2022.
-
^
“About the Abel Prize | The Abel Prize”.
abelprize.no
. Diakses tanggal
2022-01-23
.
-
^
“Abel Prize | mathematics award | Britannica”.
www.britannica.com
(internal bahasa Inggris). Diakses tanggal
23 Januari
2022.
-
^
“CHERN MEDAL AWARD”
(PDF).
www.mathunion.org. 1 Juni 2009. Diarsipkan berusul versi steril
(PDF)
tanggal 17 Juni 2009. Diakses tanggal
21 Februari
2022.
-
^
“Chern Medal Award | International Mathematical Union (IMU)”.
www.mathunion.org
. Diakses tanggal
23 Januari
2022.
-
^
Chern, S. S.; Hirzebruch, F. (September 2000).
Wolf Prize in Mathematics
(dalam bahasa Inggris). doi:10.1142/4149. ISBN 978-981-02-3945-9.
-
^
“The Wolf Prize”.
Wolf Foundation
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari varian zakiah terlepas 12 Januari 2022. Diakses tanggal
23 Januari
2022.
-
^
a
b
“Hilbert’s Problems: 23 and Math”.
Simons Foundation
(dalam bahasa Inggris). 2022-05-06. Diakses terlepas
23 Januari
2022.
Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak absah; jenama “:0” didefinisikan berulang dengan isi farik
-
^
Newton, Tommy (2007). “A New Approach to Hilbert’s Third Problem”
(PDF).
www.wku.edu. Diarsipkan mulai sejak varian safi
(PDF)
copot 22 Januari 2022. Diakses tanggal
21 Februari
2022.
-
^
“The Millennium Prize Problems | Clay Mathematics Institute”.
www.claymath.org
. Diakses tanggal
23 Januari
2022.
-
^
“Millennium Problems | Clay Mathematics Institute”.
www.claymath.org
. Diakses tanggal
23 Januari
2022.
Referensi
- Benson, Donald C.,
The Moment of Proof: Mathematical Epiphanies, Oxford University Press, USA; New Ed edition (December 14, 2000). ISBN 0-19-513919-4. - Boyer, Carl B.,
A History of Mathematics, Wiley; 2 edition (March 6, 1991). ISBN 0-471-54397-7. — A concise history of mathematics from the Concept of Number to contemporary Mathematics. - Courant, R. and H. Robbins,
What Is Mathematics?: An Elementary Approach to Ideas and Methods, Oxford University Press, USA; 2 edition (July 18, 1996). ISBN 0-19-510519-2. - Davis, Philip J. and Hersh, Reuben,
The Mathematical Experience. Mariner Books; Reprint edition (January 14, 1999). ISBN 0-395-92968-7. — A gentle introduction to the world of mathematics. -
Einstein, Albert (1923). “Sidelights on Relativity (Geometry and Experience)”. P. Dutton., Co.
- Eves, Howard,
An Introduction to the History of Mathematics, Sixth Edition, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0. - Gullberg, Jan,
Mathematics — From the Birth of Numbers. W. W. Norton & Company; 1st edition (October 1997). ISBN 0-393-04002-X. — An encyclopedic overview of mathematics presented in clear, simple language. - Hazewinkel, Michiel (ed.),
Encyclopaedia of Mathematics. Kluwer Academic Publishers 2000. — A translated and expanded version of a Soviet mathematics encyclopedia, in ten (expensive) volumes, the most complete and authoritative work available. Also in paperback and on CD-ROM, and online [1]. - Jourdain, Philip E. B.,
The Nature of Mathematics, in
The World of Mathematics, James R. Newman, penyunting, Dover, 2003, ISBN 0-486-43268-8. - Kline, Morris,
Mathematical Thought from Ancient to Berbudaya Times, Oxford University Press, USA; Paperback edition (March 1, 1990). ISBN 0-19-506135-7. - Monastyrsky, Michael. “Some Trends in Modern Mathematics and the Fields Medal” (PDF). Canadian Mathematical Society. Diakses pada 28 Juli 2006.
- Oxford English Dictionary, second edition, ed. John Simpson and Edmund Weiner, Clarendon Press, 1989, ISBN 0-19-861186-2.
- The Oxford Dictionary of English Etymology, 1983 reprint. ISBN 0-19-861112-9.
- Pappas, Theoni,
The Joy Of Mathematics, Wide World Publishing; Revised edition (June 1989). ISBN 0-933174-65-9. -
Peirce, Benjamin. “Linear Associative Algebra”.
American Journal of Mathematics
(Vol. 4, No. 1/4. (1881): 97–229.
JSTOR. - Peterson, Ivars,
Mathematical Tourist, New and Updated Snapshots of Maju Mathematics, Owl Books, 2001, ISBN 0-8050-7159-8. -
Paulos, John Allen (1996).
A Mathematician Reads the Newspaper. Anchor. ISBN 0-385-48254-X.
-
Popper, Karl R. (1995). “On knowledge”.
In Search of a Better World: Lectures and Essays from Thirty Years. Routledge. ISBN 0-415-13548-6.
-
Riehm, Carl (2002). “The Early History of the Fields Medal”
(PDF).
Notices of the AMS. AMS.
49
(7): 778–782.
-
Sevryuk, Mikhail B. (2006). “Book Reviews”
(PDF).
Bulletin of the American Mathematical Society.
43
(1): 101–109. doi:10.1090/S0273-0979-05-01069-4. Diakses tanggal
2006-06-24
.
-
Waltershausen, Wolfgang Sartorius von (1856, repr. 1965).
Gauss zum Gedächtniss. Sändig Reprint Verlag H. R. Wohlwend. Payau B0000BN5SQ Payau: B0000BN5SQ . ISBN 3-253-01702-8.
- Ziman, J.M., F.R.S.. “Public Knowledge:An essay concerning the social dimension of science“.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Matematika pada proyek-kiriman Wikimedia lainnya: | |
![]() |
Definisi dan terjemahan berpokok Wiktionary |
![]() |
Bentuk dan media dari Commons |
![]() |
Berita dari Wikinews |
![]() |
Kutipan dari Wikiquote |
![]() |
Teks sumur berusul Wikisource |
![]() |
Kunci dari Wikibuku |
- Preceptorial Kumpulan materi dan soal matematika SD, SMP, SMA
- Ki kenangan Ilmu hitung
- Persendian ilmu hitung bebas Himpunan buku matematika bebas.
- Penerapan Aljabar SMA
- Encyclopaedia of Mathematics ensiklopedia
online
dari Springer, Karya referensi pascasarjana dengan lebih dari 8.000 judul, mencerahkan hampir 50.000 gagasan di dalam matematika. - Situs HyperMath di Georgia State University
- Perpustakaan FreeScience Diarsipkan 2022-05-12 di Wayback Machine. Adegan matematika berusul perpustakaan FreeScience
- Rusin, Dave:
The Mathematical Atlas
Diarsipkan 2004-04-03 di Wayback Machine.. Panduan tamasya melalui pernak-pernik matematika bertamadun. (Sekali lagi dapat ditemukan di sini Diarsipkan 2006-10-06 di Wayback Machine..) - Polyanin, Andrei:
EqWorld: The World of Mathematical Equations. Sebuah sendang
online
yang memusatkan perhatian pada fisika ilmu hitung, aljabar, diferensial biasa, diferensial parsial, integral, dan persamaan-paralelisme matematika lainnya. - Cain, George: Buku teks Ilmu hitung
Online
cawis
online
secara bebas. - Ilmu hitung dan Logika: Sehaluan matematika formal, gagasan-gagasan logis, linguistik, dan metodologis. Di dalam
Kamus Ki kenangan Gagasan. - Riwayat Sukma Matematikawan. Arsip Album Ilmu hitung MacTutor sejarah ekstensif dan kutipan pecah matematikawan termasyhur.
- Metamath. Sebuah situs dan sebuah bahasa, yang memformalkan ilmu hitung dari dasar-dasarnya.
- Nrich, sebuah situs peraih hadiah kerjakan para siswa berusia sejak lima masa semenjak Perserikatan Cambridge
- Taman Masalah Terbuka, sebuah wiki dari komplikasi ilmu hitung ternganga
-
Planet Math. Sebuah ensiklopedia matematika
online
yang masih dibangun, mengesakan perhatian pada ilmu hitung beradab. Menunggangi GFDL, memungkinkan pertukaran artikel dengan Wikipedia. Menggunakan pemrograman TeX. - Beberapa aplet matematika, di MIT
- Weisstein, Eric et al.:
MathWorld: World of Mathematics. Sebuah ensiklopedia
online
matematika. - Patrick Jones’ Tutorial Video tentang Ilmu hitung
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika