Media Pembelajaran Fisika Smp Berbasis Lingkungan
PERANCANGAN Aplikasi Ki alat PEMBELAJARAN FISIKA Bikin SMP KELAS VII BERBASIS ANDROID Siti Nurohimah1, H. Wahyudin M.Kom2, Partono M.Kom3 Jurnal Algoritma Sekolah Panjang Teknologi Garut Jl. Mayor Matahari No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email : [email protected] 1 [email protected] 2 [email protected] 3 [email protected] Transendental – Seiring dengan zaman bertamadun ini, bermacam rupa peranti komunikasi canggih yaitu Smart Phone mulai banyak ditawarkan dengan tujuan buat menunjang kebutuhan kita, khusunya bagi menyempurnakan kebutuhan pendidikan bagi siswa. Smart phone yang berbasis Android pun didukung dengan sejumlah petisi yang bisa digunakan bagaikan fasilitas belajar bagi siswa. Sebelumnya Alifah [1] melakukan pengembangan aplikasi media pemelajaran fisika pokok bahasan bahang buat SMP kelas VII berbasis multimedia dan Aththibby, A R. [3] mengamalkan perancangan media pembelajaran fisika berbaisis animasi komputer jinjing untuk SMA pokok bahsan hukum-hukum newton tentang gerak berbasis multimedia, maka dalam penelitian ini akan menciptaan aplikasi media penerimaan fisika untuk SMP kelas VII berbasis android yang menjajarkan untuk mempermudah dalam belajar. Metode penelitian dalam perancangan tuntutan media penelaahan fisika bikin SMP kelas VII ini menggunakan metode Ekspansi Multimedia versi Luther-Sutopo dan bikin pengujian aplikasi menunggangi metode pengujian Black Box dan pengujian beta terhadap kepuasan konsumen. Hasil mulai sejak studi ini berupa aplikasi media pembelajaran fisika kerjakan peserta SMP kelas VII berbasis android. Pengenalan Taktik – Android, Permohonan, Media penataran fisika, Metode Ekspansi Multimedia. I.
PENDAHULUAN
Seiring dengan zaman modern ini, heterogen alat komunikasi panjang lidah ialah Smartphone start banyak ditawarkan dengan tujuan untuk menunjang kebutuhan kita, khusunya untuk menepati kebutuhan pendidikan lakukan siswa. Smartphone yang berbasis Android pun didukung dengan sejumlah aplikasi yang boleh digunakan sebagai fasilitas membiasakan bagi siswa. Riuk suatu materi yang diberikan lakukan SMP inferior VII indra penglihatan cak bimbingan fisika merupakan objek IPA dan pengamatannya. Perancangan media pembelajaranan ini untuk memudahkan para peserta internal proses sparing fisika maka diberikan aplikasi mobile berbasis android. Sebelumnya terdapat dua penelitian yang membahas adapun ki alat pendedahan fisika, penelitian mula-mula Alifah, S. [1] mahasiswa Fakultas Pendidikan Matematika dan Hobatan Wara-wara Alam IKIP PGRI Semarang n domestik penelitian ini membahas mengenai media pembelajaran fisika hangat api untuk SMP Papan bawah VII. Dalam penelitian tersebut memperalat metode Research and Development (R & D) dan menggunakan Software Macromedia Flash 8. Pemeriksa ke dua Aththibby, A R. [3] mahasiswa Fakultas Keguruan dan Didaktik Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dalam penyelidikan ini menggosipkan mengenai media pembelajaran fisika berbaisis animasi komputer untuk SMA pusat bahsan hukum-hukum newton tentang gerak menggunakan metode ADDIE dan menggunakan Software Macromedia Flash 8.
ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2022
II.
TINJAUAN Bacaan
Android merupakan sistem manuver berbasis Linux yang dirancang untuk instrumen seluler jib sentuh sama dengan telepon weduk dan komputer jinjing tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial pecah Google, nan kemudian membelinya puas tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, sindikat dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang berujud bagi menganjurkan barometer melangah perangkat seluler. Metode pengembangan petisi perlengkapan lunak yang akan digunakan yaitu meteode Peluasan Multimedia nan terdiri dari 6 tahapan yaitu: concept (pengonsepan), design (pendesainan), material collecting (pengurukan materi), assembly (pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (pendistribusian) [4]. Black box testing adalah pengujian nan dilakukan cuma mengamati hasil eksekusi melangkaui data uji dan memeriksa fungsional dari gawai panjang hati. Jadi dianalogikan sama dengan kita mengintai suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampakan luarnya saja, tanpa adv pernah cak semau apa dibalik bungkus hitamnya. Setolok seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya mulai sejak tampilan luarnya, fungsionalitasnya tanpa mengetahui segala apa sesungguhnya nan terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output). Pengujian Beta adalah pengujian yang dilakukan secara independen, merupakan dengan menguji sinkron terhadap peserta sebagai pengguna dengan membuat kuisioner mengenai kepuasan pengguna terhadap permintaan nan dibuat. III. METODE PENELITIAN Metode ekspansi Permintaan perangkat sabar nan akan digunakan adalah metode pengembangan multimedia. Nan berpendapat bahwa metodologi pengembangan multimedia terdiri berpokok 6 tinggi, ialah concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution.
Gambar 1 Jenjang Pengembangan Multimedia [4] Concept (pengonsepan) merupakan tahap cak bagi menentukan intensi dan mungkin pemakai program (identifikasi audiens). Tujuan dan pemakai penghabisan program berpengaruh pada nuansa multimedia ibarat pencerminan semenjak identitas organisasi yang menginginkan pengumuman setakat lega pemakai pengunci. Karakteristik pemakai terjadwal kemampuan pengguna juga perlu dipertimbangkan karena bisa mempengaruhi pembuatan desain. Selain itu, pada tahap ini pula akan menentukan spesies aplikasi (presentasi, interkatif, dan tak bukan) dan harapan aplikasi (hiburan, pelatihan, pengajian pengkajian, dan tidak tak). Bawah aturan untuk perancangan juga ditentukan pada tahap ini, misalnya matra permohonan, objek, dan lain-lain. Output terbit tahap ini kebanyakan kasatmata salinan yang berwatak naratif lakukan mengungkapkan tujuan proyek yang ingin dicapai. Design (perancangan) merupakan tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/ bahan untuk program. Perincisan dibuat serinci bisa jadi http://harian.sttgarut.ac.id
2
Surat kabar Algoritma Perkumpulan Teknologi Garut
sehingga pada tahap berikutnya, yaitu material collecting dan assembly, pengambilan keputusan baru enggak diperlukan sekali lagi, patut menggunakan keputusan nan sudah ditentukan pada tahap ini. Meskipun demikian, sreg praktiknya, pengerjaan proyek pada tahap awal masih akan rajin mengalami interpolasi bahan atau ki pemotongan babak petisi, atau perlintasan-pergantian enggak. Tahap ini biasanya menunggangi storyboard bakal mengilustrasikan deskripsi tiap scene, dengan mencantumkan semua objek multimedia dan tautan ke scene lain dan rancangan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari suatu scene ke scene lain. Material Collecting merupakan tahap dimana penumpukan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dilakukan bulan-bulanan bahan tersebut antara tidak gambar, clip art, foto, animasi, video, audio dan lain-lain. Yang dapat diperoleh secara cuma-cuma atau dengan pemesanan kepada pihak lain sesuai dengan rancangannya. Tahap ini dapat dikerjakan pararel dengan tahap assembly. Namun puas beberapa kasus, tahap material collecting dan tahap assembly akan dikerjakan secara linear enggak pararel. Tahap assembly amerupakan tahap dimana semua objek atau bahan multimedia dibuat. Pembuatan petisi didasarkan pada tahap design, storyboard, rancangan alir, dan/atau struktur navigasi. Testing merupakan tahap dimana tuntutan di jalankan setelah tanggulang tahap pembuatan (assembly) dan dilihat apakah ada kesalahan alias tidak, tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana pengujian dilakukan oleh pereka cipta alias lingkungan pembuatnya koteng sesudah lolos dari pengujian alpha, pengujian beta yang menyertakan pemakai akhir akan dilakukan. Distribution merupakan tahap dimana aplikasi disimpan intern suatu media penyimpanan. Pada tahap ini jika media penyimpanan lain cukup untuk menampar aplikasinya maka dilakukan kompresi terhadap aplikasi tersebut.Tahap ini juga boleh disebut tahap evaluasi lakukan pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik. Hasil evaluasi ini dapat digunakan laksana masukan bakal tahap concept sreg produk selanjutnya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Puas tahap konsep, tujuan pembuatan tuntutan media penelaahan ini yaitu sebagai sarana berlatih siswa mata kursus fisika tentang objek Ipa dan pengamatannya mencaplok materi penyelidikan IPA dan pengukuran sebagai bagian dari pengamatan, sehingga dapat memuluskan siswa sebagai pemakai untuk belajar dimana sahaja dan kapan saja. Dalam mengaras pamrih tersebut, pembuatan media pembelajaran fisika berbasis android ini dilakukan dengan mengejar literatur mengenai pembelajaran fisika baik berperangai offline maupun online. Pada tahap desain ini dibuat skenario nan menayangkan tampilan berpokok tiap menu, Skenario dibuat secara rinci sehingga pada tahap berikutnya yakni penumpukan bahan (materal collecting), pengerjaan selanjutnya sudah ditentukan dalam skenario. Berikut ini yaitu skrip flowchart semenjak petisi sarana penelaahan fisika:
3
© 2022 Buletin STT-Garut All Right Reserved
ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2022
Gambar 2 Struktur Navigasi Aplikasi Media Pembelajaran Fisika Material collecting puas tahap ini dilakukan penumpukan data baik itu data gambar, data suara dan data teks. Pengurukan data gambar ini bertujuan untuk menciptaan permohonan dengan ukuran file .jpg, kebutuhan penyimpanan file bentuk tersebut lebih kecil dibandingkan file rencana dengan format .bmp atau yang lainnya. Pengumpulan data suara bermaksud untuk menghasilkan file suara dengan format file mp3 kemudian file akan digunakan untuk mengisi suara miring dalam aplikasi. Assembly. Langkah implementasi yang dilakukan yakni bagaikan berikut : 1. Penyuntingan bagan 2. Pengeditan suara 3. Melakukan evaluasi apakah permohonan yang dibuat telah sesuai dengan hasil kajian dan perancangan. Kerjakan lebih jelasnya adapun struktur langkah implementasi perancangan permintaan media pembelajaran fisika berbasis Android, bisa dilihat pada gambar berikut:
Tulang beragangan 3 Langkah Implementasi Testing atau pengujian berujud bikin mengepas apakah tuntutan yang telah dibuat sesuai dengan hasil analisis dan perancangan. Sehingga setelah tahapan ini, aplikasi telah siap untuk dipakai dan tahap selanjutnya ialah revolusi http://surat kabar.sttgarut.ac.id
4
Jurnal Algoritma Sekolah Tangga Teknologi Garut
Pengujian Alpha Pengujian aplikasi ini menggunakan pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional berpokok aplikasi sunda tersebut apakah berfungi sesuai dengan yang diharapkan seperti tahapan pemodelan atau tidak. Berikut ini tabel daftar komponen nan terdapat plong rencana pengujian berpokok permintaan yang dibangun. Diagram 1 Buram Pengujian No 1 2 3 4 5 6
Fitur Tampilan Awal Menu Utama Pengkhususan IPA Pengukuran perumpamaan Adegan dari Pengamatan Latihan About
Diversifikasi Pengujian Berjalan Baik Melanglang Baik Berjalan Baik Berjalan Baik Berjalan Baik Berjalan Baik
Kasus dan hasil pengujian berdasarkan rencana pengujian diatas, maka bisa dilakukan pengujian setiap kasus satu persatu dengan cara menggunakan emulator Android yang terserah pada PC. Adapun test yang dilakukan adalah sebagai berikut : semula, berikut ini adalah tampilan hasil testing pada tampilan terdahulu, terletak splach screen menuju ke tampilan utama, berikut ini tampilannya:
Bagan 4 Hasil Testing Tampilan Awal Berikut ini merupakan tampilan hasil tentamen pada menu utama, terdiri pecah sejumlah button yaitu penyelidikan IPA, pengukuran sebagai bagian berbunga pengamatan, latihan dan about.
Gambar 5 Hasil Ujian Tampilan Menu Utama
5
© 2022 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2022
Berikut ini adalah tampilan hasil ujian bermula materi penelitian IPA, dimana menu ini menjelaskan tentang materi penyelidikan IPA.
Gambar 6 Hasil Tentamen Menu Materi Eksplorasi IPA Berikut ini adalah tampilan hasil eksamen berpangkal materi pengukuran sebagai bagian berusul pengamatan, dimana menu ini menjelaskan tentang menu materi pengukuran sebagai bagian berasal pengamatan.
Rang 7 Hasil Testing Menu Materi Pengukuran Sebagai putaran dari Pengamatan Berikut ini adalah tampilan hasil eksamen bermula materi pengukuran, dimana menu ini menjelaskan adapun materi pengukuran.
Gambar 8 Hasil Eksamen Materi Pengukuran Berikut ini merupakan tampilan hasil ujian dari materi jumlah muslihat, dimana menu ini menjelaskan tentang materi besaran pokok.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
6
Koran Algoritma Perhimpunan Teknologi Garut
Susuk 9 Hasil Eksamen Materi Besaran Daya Berikut ini yakni tampilan hasil testing semenjak materi besaran turunan, dimana menu ini menjelaskan akan halnya materi besaran khalayak.
Gambar 10 Hasil Testing Materi Jumlah Turunan Berikut ini adalah hasil testing semenjak menu latihan dengan cara memilih salah satu seleksian yang benar.
Buram 11 Hasil Testing Latihan
7
© 2022 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2022
Berikut ini adalah hasil tentamen semenjak menu about, dimana menu ini mengklarifikasi tentang permohonan.
Rajah 12 Hasil Tenting About Pengujian Beta Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara adil, adalah dengan menguji langsung terhadap siswa sebagai pemakai dengan membuat kuisioner tentang kepuasan pengguna terhadap petisi yang dibuat. Tentang pengujian beta ini dijelaskan pada tabel dibwah ini: 1.
Apakah permohonan media pengajian pengkajian fisika ini menjujut buat diperhatikan? Tabel 2 Hasil Pengujian Kuesioner Tanya Nomor 1 Tanya
Perbandingan (Horizon)
1
5 4 3 2 1
Informasi Terlampau Meruntun (SM) Menggandeng (M) Layak Menarik (CM) Minus Menarik (KM) Tidak Praktis (TM)
Kuantitas
𝑌=
48 𝑥 100% = 96% 50
Responden (R) 8 2 0 0 0 10
NxR 40 8 0 0 0 48
Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengguna berkiblat diantara sangat menarik dan menganjur kerumahtanggaan pemakaian aplikasi media pembelajaran fisika, berikut kriteria interprestasi skor.
2.
TM
KM
CM
M
SM
20
40
60
80
96% 100
Apakah tuntutan media pembelajaran fisika ini mudah untuk digunakan?
http://koran.sttgarut.ac.id
8
Jurnal Algoritma Sekolah Tingkatan Teknologi Garut
Tabel 3 Hasil Pengujian Kuesioner Pertanyaan Nomor 2 Soal
Skala (N)
2
5 4 3 2 1
Responden (R) 6 3 1 0 0 10
Maklumat Sangat Mudah (SM) Mudah (M) Memadai Mudah (CM) Invalid Mudah (KM) Tak Mudah (TM)
Besaran
𝑌=
NxR 30 12 3 0 0 45
45 𝑥 100% = 90% 50
Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengguna menjurus diantara lewat mudah dan mudah dalam penggunaan aplikasi media pembelajaran fisika, berikut patokan interprestasi ponten: TM KM CM M SM
20 3.
40
60
80
90%
100
Apakah setelah menunggangi permohonan ini, pengguna lebih mudah kerumahtanggaan belajar fisika? Tabel 4 Hasil Pengujian Kuesioner Soal Nomor 3 Pertanyaan
Neraca (N)
3
5 4 3 2 1
Proklamasi Sangat Mudah (SM) Mudah (M) Cukup Mudah (CM) Kurang Mudah (KM) Tidak Mudah (TM)
Jumlah
Responden (R) 6 3 1 0 0 10
NxR 30 12 3 0 0 45
45 𝑥 100% = 90% 50 Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka boleh disimpulkan bahwa pengguna cenderung diantara adv amat mudah dan mudah dalam belajar fisika selepas menggunakan aplikasi, berikut kriteria interprestasi skor: 𝑌=
TM
KM
CM
M
20
40
60
80
SM
90%
100
Berdasarkan hasil persentasi atas runding pengujian beta konsumen tuntutan kendaraan pembelajaran fisika mutakadim sesuai dengan harapan yaitu membuat aplikasi menyedot dan mudah digunakan oleh pengguna adalah murid SMP kelas VII.Distribution. ialah tahap dimana aplikasi disimpan dalam suatu media penyimpanan. Aplikasi media pembelajaran fisika yang telah dibuat dan dikemas dalam matra .APK nan akan di distribusikan dengan cara di upload ke dalam website ataupun google play store sehingga dapat langsung di download secara prodeo ke dalam perangkat android.
9
© 2022 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2022
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan teori serta pembahasan yang ada, maka deduksi yang boleh diambil adalah bak berikut: 1. Telah dirancang aplikasi membiasakan fisika berbasis android materi pokok bahasan Objek IPA dan Pengamtannya untuk SMP kelas VII mencakup penyelidikan IPA dan pengukuran bak babak berpunca pengamatan. 2. Bersendikan pengujian yang telah dilakukan, petisi media pembelajaran fisika untuk siswa SMP kelas VII berbasis android ini mutakadim berfungsi dengan baik dan sesuai dengan maksud dan hasil yang diharapkan yaitu menciptaan aplikasi media pembelajaran fisika yang menyeret dan mempermudah dalam belajar fisika mengenai objek IPA dan pengamatannya.
Ucapan TERIMA KASIH Penulis S.N. mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua ibu bapak yang sudah membantu secara moril ataupun materil yang telah lain terhitung lagi. Perekam juga perkenankan untuk menyampaikan tuturan sambut karunia kepada Kiai H. Wahyudin, M.Kom selaku pembimbing I dan Bapak Partono, M.Kom selaku pembimbing II yang sudah menyerahkan pimpinan serta bimbingan selama penuntasan kabar penelitian ini. Daftar pustaka [1]
Alifah, S. (2012) Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia pada Gerendel Bahasan Kalor lakukan Siswa SMP Kelas VII. Diakses tanggal 11 Maret 2022 berpunca Google.com di World Wide Web: http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fulltext/908ccb76e4e96957.pdf [2] Arsyhad, A. (2010). “Media Penerimaan”. Rajawali Press. [3] Aththibby, A R. (2010) Perancangan Wahana Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer jinjing Kerjakan Srkolah Menengah Atas Sentral Bahasan Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak. Diakses tanggal 11 Maret 2022 dari Google.com di World Wide Web: [4] Binanto, I. (2010). “Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya”, Diakses tanggal 11 Maret 2022 berasal Google.com di World Wide Web : http://books.google.co.id/books?id=UqWLna0oaUYC&printsec=frontcover&dq=rahasia+iwan +binanto&hl=id&sa=X&ei=9x4HVIPTCNSGuASBtYGoDA&ved=0CBkQ6AEwAA#v=onepa ge&q=kiat%20iwan%20binanto&f=false [5] Daryanto. (2010). “Media Pembelajaran”. Gava Wahana. Jogyakarta. [6] Fahmiza. (2013) “Signifikasi Eclipse”, Diakses tanggal 13 Agustus 2022 dari Google.com di World Wide Web : (http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/eclipse-ialah/ [7] Ginanjar, G M (2013). Rancang Sadar Alat angkut Pembelajaran Ilmu hitung Untuk SMP Inferior VII, Sekolah Tinggi Teknologi Garut. [8] Jogiyanto. (2005). Analsis Dan Desain Sistem Pemberitaan, Andi, Yogyakarta. [9] Safaat, T H. (2009). “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”. Bandung : Informatika. [10] Kanginan, M. (2004) “Sains Fisika SMP” Erlangga. Jakarta. [11] Sugiyono. (2010). “Metode Riset Pendidikan”. Alfabeta. Bandung.
http://buku harian.sttgarut.ac.id
10
Source: https://adoc.pub/perancangan-aplikasi-media-pembelajaran-fisika-untuk-smp-kel.html