Media Menggunakan Papan Tali Dalam Pembelajaran Di Smp

Abstract

Komplet

Bahasa Mandarin yaitu salah satu dari sekian bahasa yang sulit dipelajari, penyelenggaraan bahasanya sedikit farik
dengan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu bagi pemula dianggap jarang, seperti halnya pada siswa kelas X Farmasi 2
nan masih kesulitan belajar menyusun kalimat sederhana Bahasa Mandarin. Penelitian ini dilakukan di SMK Bhakti
Indonesia Medika Jombang Tahun ajaran 2022/2020. Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan,
pengaruh, dan respon penggunaan media kayu kenur dalam pembelajaran merumuskan kalimat tercecer Bahasa Mandarin
pada siswa papan bawah X Farmasi 2. Jenis Penelitian ini ialah varietas eksplorasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang melibatkan dua gerombolan responden yaitu kerubungan eksperimen dan kerumunan kontrol.
Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas X Farmasi 2 dan X Farmasi 1. Sampel penyelidikan, adalah papan bawah X
Farmasi 2 bagaikan papan bawah eksperimen dan X Farmasi 1 laksana kelas dominasi. Buram desain penelitian nan digunakan
internal riset ini adalah menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design, yang dimana keadaan ini bakal
mengetahui bagaimana hasil belajar siswa saat sebelum dan sesudah menggunakan media papan rayon.
Bakal menjawab rumusan penyakit yang purwa adalah pengusahaan kendaraan kusen tali terhadap kemampuan
menyusun kalimat sederhana Bahasa Mandarin, peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan peserta.
Diperoleh hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama dan kedua pada kelas kekuasaan sebesar 85,71% dan 86,9%.
Sedangkan observasi siswa pada perjumpaan pertama dan kedua pada papan bawah kontrol diperoleh presentase sebesar 68,75%
dan 75%. Berdasarkan hasil obervasi guru plong pertemuan purwa dan kedua pada papan bawah eksperimen diperoleh
presentase sebesar 84,52% dan 82,14%. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen diperoleh
presentase sebesar 75% dan 83,33%. Hasil observasi aktivitas guru dan murid puas kedua kelas kekuasaan dan ekspeimen
di dua pertemuan masuk dalam kategori baik. Lakukan menjawab rumusan masalah kedua adalah kekuasaan penggunaan
media kayu benang terhadap kemampuan menyusun kalimat sederhana Bahasa Mandarin dihitung dengan menggunakan
rumus cakrawala-signifikasi. Berlandaskan hasil kalkulasi menggunakan t-signifikasi taraf signifikasi 5%, diperoleh t tabulasi
2,010. Diketahui bahwa t udara murni kian besar dari n s ( 9,67 ≥ 2,010), maka H o ditolak dan H a masin lidah. Dapat disimpulkan
bahwa terdapat dominasi konkret dan perubahan nan signifikan pada nilai posttest papan bawah eksperimen pasca-
diterapkannya media papan rayon. Yang terakhir untuk menjawab rumusan ki aib ketiga merupakan respon siswa terhadap
penggunaan media penelaahan papan tali terhadap kemampuan menyusun kalimat sederhana Bahasa Mandarin,
peneliti menunggangi angket.
Hasil kajian angket respon siswa dari segi aspek pemahaman materi 3 butir berusul 8 granula pernyataan
menunjukkan ketegori "baik" sesuai dengan neraca likert 61%-80%. Semenjak aspek cambuk 2 butir berusul 8 butiran pernyataan
menunjukkan kategori "baik" sesuai dengan skala likert 61%-80%. Sedangkan berpokok aspek pemanfaatan media media
papan tali, 3 butir berusul 8 butir pernyataan juga termasuk dalam kategori "baik" sesuai dengan presentase 61-80%.
Disimpulkan bahwa pendayagunaan wahana gawang lungsin dalam pendedahan menyusun kalimat sederhana Bahasa Mandarin
mendapatkan respon nan baik dari siswa.

Abstract

Mandarin language is one of many languages ​​that are difficult to learn, the grammar is a little different from
Indonesian. Therefore for beginners it is considered difficult, as the same a case for students of class X Pharmacy 2 who
are still having trouble learning to write simple sentences in Mandarin. This research was doing at SMK Bhakti
Indonesia Medika Jombang Academic Year 2022/2020. The purpose of this research is to describe the application,
influence and response the use of rope boards media in learning to compose simple Chinese sentences in class X
Pharmacy 2. The type of this research is a experimental research. This research uses a quantitative approach that
involves two groups of respondents namely experimental group and control group. The population in this research were
students of class X Pharmacy 2 and X Pharmacy 1. While the research sample, namely Pharmacy X class 2 as an
experimental class and Pharmacy X 1 as a control class. The form of research design used in this study is to use pretest-
posttest control group design, which is to find out how student learning outcomes before and after using rope board
wahana.

Yuridiksi Pengusahaan Media PAPAN Untai TERHADAP KEMAMPUAN Mengekspresikan KALIMAT

SEDERHANA BAHASA MANDARIN

To answer the first penyakit formulation, namely the use of rope board media to the ability to compose simple
Chinese sentences, the researcher used teacher and student activity observation sheets. The results obtained from the
observation of teacher activity in the first and second meetings in the control class were 85.71% and 86.9%. While
student observations at the first and second meetings in the control class obtained a percentage of 68.75% and 75%.
Based on the results of the teacher's observations at the first and second meetings in the experimental class, the
percentage was 84.52% and 82.14%. While the results of observations of student activity in the experimental class
obtained a percentage of 75% and 83.33%. The results of observations of teacher and student activities in both control
and experimental classes at the two meetings were in the good category. To answer the second masalah formulation,
namely the effect of using rope board media on the ability to compose simple Chinese sentences is calculated using the
t-significance formula. Based on the results of calculations using the t-significance level of 5% significance, obtained kaki langit
table 2.010. It is known that to is greater than ts (9.67 ≥ 2.010), so Ho is rejected and Ha is accepted. It can be
concluded that there is a positive influence and significant changes in the posttest scores of the experimental class after
the implementation of the rope board media. Finally, to answer the formulation of the third problem, namely the
student's response to the use of rope board learning sarana for the ability to compose simple Chinese sentences, the
researcher used a questionnaire.
The results of the student response questionnaire analysis in terms of the aspect of understanding the material 3
out of 8 statement items indicated the "good" category according to the Likert scale of 61% -80%. From the motivation
aspect, 2 out of 8 statements indicate the "good" category according to the Likert scale of 61% -80%. Meanwhile, from
the aspect of using rope board media, 3 out of 8 statement items are also in the "good" category in accordance with the
percentage of 61-80%. It was concluded that the use of rope board sarana in learning to compose simple Chinese
sentences received a good response from students