Materi Pelajaran Agama Katolik Smp

PETEMUAN Mula-mula Pamrih: menjatah penjelasan akan halnya bagaimana pertemuan yang akan dijalani. Doa Pembukaan Ya Halikuljabbar, Bapa yang ada di surga, kami merasa senang sekali sebab Engkau telah menunangkan kami semua di palagan ini. Berkatilah kami kendati pertemua kami ini berguna bagi jiwa kami terutama kerumahtanggaan mempersiapkan hati kami menerima tubuh dan darah-Mu dalam rupa roti dan anggur. Maka bantulah kami ya Yang mahakuasa. Amen. Hari ini merupakan hari purwa kita belajar buat menyambut komuni pertama. Saya gemar dapat bertemu dengan dengan adek-adek semua. Supaya tutorial persiapan komuni purwa ini berjalan dengan baik, kita diminta membawa Kitab Suci dan buku catatan karena kita akan banyak membiasakan dari Kitab Tulus. Buku catat sangat signifikan kita pakai di sini untuk menyadari apa nan kita selidik selama pertemuan. Kita diminta bagi mengingat-ingat cap, tempat dan tanggal lahir, alamat dan kapan dibaptis di dalam atau di kemasan bukumu. Kunci catatan seumpama perkakas kita bagi mencatat dan mengulangi pula atau menghapal pelajaran yang telah kita pelajari. Dan anak kunci ini akan kita berikan/laporkan kepada orang tua dengan intensi apabila ada kesulitan alias yang belum kita mencerna dapat kita tanyakan kepada orang tua. Maka jagalah kancing catatanmu dengan baik dan harus dibawa setiap kelihatannya pertemuan. Setiap kali diadakan perjumpaan, kita akan diberikan beberapa tugas. Bak tugas mula-mula kita diminta menulis zikir Bapak Kami, Salam Maria dan Kemuliaan dan menghapalnya sampai lancar. Bila cak semau nan kurang jelas silahkan ditanyakan. Cak dapat kasih.

Wirid Penutup: Bapa Nan Mahabaik, kami berterima kasih atas segala apa kasih dan pernyertaan-Mu privat hidup kami. Kami telah memulai pelajaran kami, sebagai persiapan bagi mempersiapkan diri buat menyandang Engkau dalam rupa roti dan anggur. Bikin itu, kami mohon kepada-MU bimbingan dan rahmat-Mu internal menjalani panggilan hidup kami anak-anak-MU ini. Amen.

Persuaan KEDUA

Pelajaran I Takbir Asal

Intensi: menolong anak-anak asuh supaya memaklumi dan menghayati doa serta dapat berdoa dengan baik n domestik hidupnya. Barang apa itu ratib? Berdoa berguna berbicara dengan Tuhan. Cak bagi itu dulu berfaedah bila saya bayangkan bahwa Almalik hadir: bahwa Ia duduk di samping/ di hadapan saya, sebagai sahabat saya yang palamarta dengan saya. Silam saya mulai bersyukur dan berterima anugerah atas segala yang telah saya peroleh dan saya mengungkapkan apa asam garam hidupku baik suka dan duka. Allah saya jadikan bak sahabat saya nan ki ajek mendengarkan segala persoalan hidupku dan permintaanku. Semangat Yesus besar perut diwarnai doa, bahkan mulai sejak dan memuncak sreg kegiatan puji-pujian. Dia mengajak para pelajar-Nya tekun berdoa. Para petatar Yesus dan semua orang nan berketentuan kepada-Nya juga punya kebiasan berdoa. Takbir-doa asal ini merupakan contoh doa bagi orang berkeyakinan. Doa-zikir ini bisa dilakukan secara pribadi maupun bersama. Stempel Kayu silang Intern logo Bapa dan Putra dan Kehidupan Kalis. Amin. Bapa Kami Bapa kami nan ada di suraloka, dimuliakanlah keunggulan-Mu. Datanglah imperium-Mu. Jadilah niat-Mu di atas dunia seperti di dalam suraloka. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami lagi mengampuni nan bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke kerumahtanggaan percobaan, tetapi bebaskanlah kami pecah yang jahat. Amin. Salam Maria Salam Maria, munjung rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah fisik-Mu, Yesus. Santa Maria, bunda Halikuljabbar, Doakanlah kami yang berdosa ini Sekarang dan hari kami sirep. Amin. Kemuliaan Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh kudus. Amin. Zikir Tobat Allah nan maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh cukup Sira hukum, terutama sebab aku telah menghina Engkau yang mahamurah dan mahabaik bagiku. Aku benci akan barang apa dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak menyunting hidupku dan tidak akan melakukan dosa lagi. Allah yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa ini. Amin. Pengakuan Iman Syahadat Para Rasul Aku beriman akan Allah, Bapa halikuljabbar, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya nan tunggal Halikuljabbar kita, yang dikandung berpokok Roh kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke palagan penyongsongan pada hari ketiga bangkit berbunga antara insan nan hidup dan yang mati. Aku percaya akan Jibril, persemakmuran para zakiah, pengampunan dosa, kebangkitan awak dan kehidupan kekal.

PERTEMUAN KETIGA

Pelajaran II AKU BERSAMA Batih

Tujuan: Menolong anak agar semakin menyadari betapa menyenangkan nasib bersama tanggungan. Doa Pembukaan Ya Sang pencipta yang baik hati kami berkumpul di wadah ini bak satu tanggungan. Kami bergembira karena Engkau memberi kami oranga tua, bapak dan ibu, kakak dan adek. Songsong rahmat Tuhan karena mereka mencintaiku dan menyerahkan segala yang saya butuhkan. Bantulah Aku Almalik lakukan menyayangi mereka semua. Amen. Adik-adik yang baik kita menyibuk sebuah gambar keluarga kita sendirisendiri di sana kita akan milihat bapak, ibu dan anak-anaknya. Mereka medium bergembira, duduk bersama sinkron berbicara-cakap. Bapak dan ibu memberi nasehat kepada anak asuh-anaknya. Lakukan lebih mendalami pelajaran ini, kepada kita akan diceritakan sebuah narasi. Ada sendiri anak asuh, namanya Andi. Suatu ketika ia ditinggal ayah-ibunya cak seorang diri di rumah. Andi menjadi kesepian, takut dan tidak merasa aman sebab tidak ada temannya. Takut, kalau-jika sira didatangi penjarah dan mengalami ketika-detik yang membosankan. Doang detik ayah-ibunya pulang, beliau sangat bergembira dan bukan takut lagi. Ia bukan main merasakan pelestarian malah bersama orang lain privat keluarga. Adik-adik ternyata atma bersama tanggungan itu sangat menentramkan karena dari tanggungan kita: bapak-ibu, kakak dan adek kita merasakan kebahagian. Kita akan diperhatikan, dicintai. Bila ada tugas-tugas kita yang sulit kita akan dibantu. Dengan kata tidak kehadiran ayah-ibu dan kembali ayuk dan adek sangat ki menenangkan amarah. Ayah bunda memberikan yang terbaik bagi kita berangkat bermula sejak nafkah setakat sekarang. Semua kebutuhan hidup kita dipenuhi dengan baik. Orang sepuh kita mau berkorban demi kita. Mereka menjaga kita supaya sehat cerbak dan mengobati kita bila sakit dan membawanya ke dokter, menyekolahkan kita dengan baik. Kakan dan adek kita menjadi senang cita bagi kita. Mereka menjadi tampin kita berlaku, bekerja. Jika kita lain bersama keluarga, kita merasa kesepian dan terharu karena tidak ada nan menjaga kita, tidak suka-suka dagi bermain, mengaibkan kita dan banyak lagi yang tidak menyedapkan nan kita rasakan. Untuk itu mari kita mencintai keluaga kita masing-masing: bapak-ibu, kakak dan adik-adik kita. Terima hadiah.

Tugas: Tulislah tahmid untuk ayah-ibu, embak dan adikmu dan minggu depan akan kita baca bersama.

PERTEMUAN KEEMPAT

Pelajaran III MAKAN BERSAMA MENYENANGKAN

Tujuan: Menolong anak asuh buat semakin menyadari bahwa kekompakan dalam makan bersama sungguh menghilangkan. Adik-adik yang dicintai Tuhan, sebelum kita meneruskan les ini, bilang berusul kita diminta bagi mengulagi mewiridkan doa Bapak kami, Salam Maria, Ketinggian (beberapa anak asuh ditunjuk). Adik-adik yang baik, coba kita perhatikan gambar sebuah keluarga yang sedang makan bersama ini. Di sana kita melihat terserah ayah-ibu dan anak-anaknya. Dengan menyibuk ini unjuk cak bertanya kepada kita. • Pernahkah kamu makan bersama? Di mana? Kapan? Dengan Bisa jadi namun? • Coba ceritakan singkat pengalamanmu ketika makan bersama? • Bagaimana perasaanmu saat itu ? • Mana lebih menentramkan “bersantap bersama” atau “manakan cak seorang diri”? Mengapa? Kita semua mempunyai camar duka makan, baik bersantap bersama atau makan sendirian. Pengalaman bersantap bersama majuh lebih menyenangkan. Bukan karena makanannya yang eco hanya kian karena bersantap bersama dengan orang tak baik orang berida, kakak-adik dan teman-teman kita nan enggak. Kita dapat ganti melayani dan dilayani, saling mengarang, saling beribadat bersama dan banyak hal bukan juga. Makan seorang rasanya tidak lemak, enggak ada selera makan dan bukan ada suasana koneksi. Tugas: Coba tanyakan kepada ayah dan ibumu, mengapa makan bersama bertambah menyenangkan dari lega makan sendiri?

Perjumpaan KELIMA

PELAJARAN IV YESUS MEMANGGIL ANAK-ANAK (Mat 19: 13-15)

Intensi: Menolong anak-momongan agar semakin mengingat-ingat bahwa Yesus mau berkawan dengan anak-anak. Adik-adik untuk memulai pertemuan kita ini, kita bernyanyi, “Biar kanak-kanak datang padaKu, itu sabda Yesus, Kamu memanggilKu. Waktu ini aku datang siap menghadapMu, Ku datang lega-Mu Yesus memanggilku. Kita semua pasti merasakan kasih besar perut ayah dan ibu kita. Misalnya mereka memeluk kita. • Pernahkah adik-adik melihat seorang ibu memeluk anaknya? • Mengapa ibu memeluk anaknya? • Pernahkah anak-momongan dipeluk ayah-ibu? • Mengapa ayah dan ibu mau memeluk? Banyak merek untuk menunjukkan hidayah cerbak. Misalnya “memeluk” sebagai tanda sayang . Mencium, menasehati, memanggil sekali lagi termasuk andai stempel gegares. Demikian ayah dan ibumu majuh kepadamu dan itu ditunjukkan dengan memelukmu dan menciummu. Yesus pula tinggal mencintai kita semua. Peristiwa ini bisa kita lihat dalam Markus 10: 13-16. Pada suatu hari ibu-ibu datang kepada Yesus. Mereka tidak datang terkoteng-koteng. Mereka cak bertengger bersama dengan anak-anaknya. Melihat situasi itu beberapa sahabat Yesus marah. Sahabat-sahabatnya ingin supaya Yesus tidak diganggu. Mereka menyurih ibu-ibu menghindari. Semata-mata Yesus berkata kepada sahabat-sahabatnya ingin supaya Yesus tak diganggu. Mereka menyuruh ibu-ibu itu pergi. Tetapi Yesus berkata kepada sahabat-sahabatnya: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka nomplok kepada-Ku.” Maka ibu-ibu dan momongan-anak itu datang mengarah Yesus. Anak-anak asuh duduk di sekitar Yesus, sambil memegangi jubah-Nya. Yesus bercakap-cakap dengan anak-anak. Kemudian Yesus meletakkan tangan-Nya ke atas komandan anak-anak itu dan memberkatii mereka. Ibu-ibu dan anak-anak asuh merasa demen erat pada Yesus. Yesus pun dekat dan gemar dengan mereka. Adik-adik nan tersayang, masa ini kita memperhatikan gambar di bawah ini (Gambar Yesus bersama dengan anak-anak). Coba kita lihat bersama.  Coba sebutkan, mungkin sajakah yang di gambar ini?  Untuk apa ibu-ibu datang kepada Yesus dengan anak-anak asuh?  Siapakah yang melarang anak-anak datang kepada Yesus?  Barang apa yang dikatakan Yesus?  Kok Yesus mau memeluk dan mengaruniai anak-anak? Baiklah adik-adik, Memang Yesus amat sayang kepada anak-anak. Yesus ingin memeluk dan mengaruniai, tanda bahwa Yesus sayang kepada anak-anak asuh. Kini pun Yesus masih sayang kepada anak-momongan yang cak hendak bertemu dengan Yesus. Oleh karena itu marilah kita berdoa kepada Yesus, supaya masa ini pun Yesus memberkati kita semua. “Tuhan Yesus, kami semua kepingin berpadan-Mu. Kami semua ingin diberkati. Kami semua ingin menjadi sahabat-sahabat-Mu. Amin. Sebagai tugas, buatlah sebuah doa, yang isinya bacot syukur dan songsong rahmat kepada Yesus, sebab anak-anak boleh damping dengan Yang mahakuasa Yesus.

PERTEMUAN KEENAM

Les V YESUS Berburu SAHABAT (Mat 4: 18-22)

Teman-temanku yang baik, kita telah belajar bagaimana Yesus memeluk dan memberkati momongan-anak asuh. Takdirnya tidak lupa kepada kita deberikan tugas untuk membuat tahmid. Baiklah, kita minta 5 orang cak bagi membacakan tugasnya (Bila tidak anda nan mau menawarkan diri, suhu dapat mengidas. Setelah selesai dibacakan maka dari itu anak-anak, guru menyinambungkan). Ternyata kita semua pintar-mandraguna dalam berdoa kepada Yesus dan saya yakin Tuhan Yesus pasti suka mendengarnya dan akan mengabulkannya. Sekarang pelajaran kita tentang Yesus mencari sahabat-sahabat-Nya. Bakal itu mari kita buka Kitab Suci yaitu injil Matius 4: 18-22. Mari kita baca secara simultan dan lambat. Setelah kita mendaras cerita Yesus yang mengejar sahabat-sahabat-Nya, saya akan bertanya kepada pasangan-kutub. 1. Di manakah Petrus dan Andreas ketika berlaga dengan Yesus? 2. Apa nan dikerjakan oleh Andreas dan Petrus? 3. Kali yang mendekati mereka itu? 4. Segala apa yang dikatakan Yesus kepada mereka? 5. Apakah mereka bersedia? Kita telah membaca dan mendengar bahwa Yesus menuju Petrus dan Andreas di tepi sebuah tasik Galilea, ketika itu mereka sedang menjala iwak. Kemudia Yesus bersabda: “Ikutilah Aku” dan mereka mengikuti-Nya. Yesus ingin agar ke dua orang bersaudara itu menjadi sahabat-Nya. Yesus memanggil Petrus dan Andreas menjadi sahabat-sahabat-Nya. Yesus suka mencari sahabat. Yesus berusaha agar semua insan menjadi sahabat satu proporsional tak. Maka sebatas sekarang kembali Yesus masih mencari sahabat-sahabat-Nya dan menjadi sahabat bagi nan lain. Adik-adik atau kita semua dipanggil menjadi sahabat-sahabat Yesus karena kita sudah dibaptis. Dibaptis berarti menjadi anak asuh Allah dan akhirnya manjadi anak bini Allah. Maka satu selevel lain adalah sahabat-sahabat Yesus juga. Yesus menyayangi anak asuh-anak. Demikian pertemuan kita kali ini, sekian dan terima kasih. Mari kita berdoa (salah pecah anak-anak dipilih untuk memelopori doa penutup).

PERTEMUAN KETUJUH

PELAJARAN VI YESUS MEMILIH DUA BELAS RASUL (MATIUS 10: 1-4)

Pamrih: menolong anak hendaknya semakin menyadari bahwa Yesus membentuk kerumunan persahabatan dengan para rasul. Privat Alkitab Matius 10: 1-4 diceritakan bagaimana Yesus memilih dua belas rasul kerjakan menemani, mengikuti Yesus privat perjalanan hidup-Nya. Kedua belas rasul itu ialah Simon yang disebut Petrus, Andreas, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya. Filifus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak asuh Alfeus dan Tadeus, Simon cucu adam Zelot dan Yudas Iskariot. Muncul cak bertanya dalam lever kita.  Mengapa Yesus memilih dua belas rasul?  Kolompok yang dipanggil Yesus itu disebut apa? Yesus memilih dua belas utusan tuhan biar menjadi satu kelompok yang berkawan. Suatu proporsional lain saling mengasihi, membentuk persaudaraan atas merek Yesus. Inilah kini disebut Gereja, yaitu pertalian Kristen. Batih kristen. Umat Kristiani. Secara jelas tertentang kawasan tertentu. Umat kritiani menjadi satu wilayah, dipimpin oleh pamong wilayah. Mereka itu menjadi sahabat suatu sepadan bukan, karena permandian. Mereka selevel-sama dipanggil oleh Yesus, menjadi penyembah-Nya.

Pertemuan KEDELAPAN

Pelajaran VII Yesus memberi bersantap kepada banyak orang (Matius 14: 13-21)

Pamrih: menolong anak asuh agar semakin menyadari bahwa Yesus mencintai banyak individu dengan membagi bersantap roti. Semua mahluk hidup di bumi ini membutuhkan kandungan dan minuman/air. Bila kita lapar bersantap pert kita perlu diisi. Kita yakin dan berkeyakinan bahwa kita setiap hari merasakan lapar atau perut kita keroncongan dan bila keroncongan itu tandanya perlu di isi dengan sesuatu yang dapa mengenyangkan yaitu makanan dan minuman. Di rumah bila kita lapar atau minta makan akan diberikan maka itu khalayak jompo kita atau embuk alias abang kita. Mereka memberi kita kandungan karena cintanya kepada kita. Tetapi terlazim kita sadari bahwa Yesuslah yang memberi kita makan lewat orang lanjut usia, abang-kakak. Yesus memberi kita makan laksana logo cintanya kepada kita. Ternyata yang mengasihi kita turunan lain hanya manusia tua. Yesus sekali lagi mengasihi orang banyak. Engkau menjatah roti kepada mereka. Ceritanya begini: Sesudah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Engkau berpokok situ, dan hendak mengecualikan diri dengan biduk ke ajang nan sunyi. Tetapi bani adam banyak mendengarnya dan mengajuk Kamu dengan mengambil jalan darat terbit kota-kota mereka. Momen Yesus mendarat, Kamu melaihat insan banyak nan besar jumlahnya, maka tergeraklah hatinya makanya belaskasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, pesuluh-petatar-Nya nomplok kepada-Nya, dan berkata: “Tempat ini hening dan hari sudah mulai malam. Surulah orang banyak itu menghindari supaya mereka dapat membeli nafkah di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Bukan perlu mereka pergi, kamu harus membagi mereka makanan.” Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya panca roti dan dua ekor ikan.” Yesus bekata: “Bawalah kemari kepada-Ku.” Dulu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di suket. Dan setelah diambilnya lima roti dan dua iwak itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, adv amat beranting-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-baginya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan setakat kenyang. Kemudian anak adam mengumpulkan potongan-irisan roti nan sisa, dua belas sumbul penuh. Yang ikut makan kira-kira panca ribu adam, bukan termasuk pemudi dan anak-momongan. Untuk mendalami cerita di atas ini kepada kita disodorkan berbagai pertanyaan. 1. Bisa jadi yang mencari Yesus? 2. Sesudah menjelang lilin batik, apa nan diusulkan rasul kepada Yesus? 3. Apa jawab Yeus? 4. Kok Yesus memberi bersantap kepada orang banyak? 5. Buat orang-orang yang hadir momen itu, roti berusul Yesus yakni tanda bahwa Yesus menganakemaskan mereka. Apakah kita sekata dengan itu? Yesus teruit hati-Nya, maka khalayak banyak disembuhkan. Tetapi tidak berhenti di situ, Yesus amat mencintai mereka. Para rasul seperti mana pikiran banyak orang, yaitu begitu melihat sosok banyak kelihatan lelah, lapr dan tahun menjelang lilin batik, justru menyuruh pulang, buat mencari bersantap sendiri. Padahal Yesus tak, justru Ia memberi kepada mereka makan. Hadiah rezeki ialah jenama cinta. Yesus memang mencintai orang banyak. Pemberian roti inipun juga masih dilaksanakan kepada kita sekarang ini. Yesus masih menerimakan roti agar hamba allah tidak mati. Bertambah-lebih membagi roti spirit bagi kelihatannya yang percaya. Sebentar lagi, kitapun sebagai pengikut-Nya pun akan menerima roti hayat. Kita akan menerima roti suci dalam perayaab ekaristi nanti. Amin. Sebagai tugas, “Coba tanyakan kepada ayah dan ibu, apakah sekarang ini Tuhan Yesus masih memberi makan kepada kita.”

Perjumpaan KESEMBILAN

Pelajaran VIII Yesus akan memberi roti nyawa (Yoh 6: 22-59)

Maksud: menolong anak mudahmudahan semakin menyadari bahwa Yesus menjanjikan roti spirit. Untuk membeberkan pertemuan ini ada baiknya bila kita menghafal kembali segala apa yang telah kita pelajari dalam Ahad yang lalu. Dikatakan, Yesus memanggil Petrus dan Andreas menjadi pengikut-Nya. Kemudian Yesus membentuk kerumunan pergaulan bersama dua belas. Yesus ingin supaya satu sama lain saling mengasihi, tukar menjadi sahabat. Ia mencintai banyak orang, dengan membagi bersantap kepada mereka yang lapar. Masa ini kita akan berbicara akan halnya Roti kehidupan. Yesus memberi makan kepada banyak bani adam. Yesus kepingin supaya banyak sekali lagi individu menerima roti semenjak-Nya. Ia tidak doang membagi roti yang menyebabkan lapar menjadi kenyang, tetapi Yesus menjanjikan roti umur. Merupakan roti yang boleh menciptakan menjadikan hidup khalayak. Tambahan pula lakukan mereka yang berketentuan kepada-Nya. Kisah ini boleh kita baca dalam Injil Yohanes 6: 22-59. Roti kehidupan adalah Yesus sendiri. Diri-Nya sebagai roti yang dapat menjatah hayat bagi kali semata-mata yang cak hendak menerimanya dengan pendamping. Sekarang kita mengawasi bayak basyar percaya dan menghayati “apa yang dijanjikan Yesus” dengan menyambut Tubuh Kristus dalam perayaan ekaristi. Maka, sekarangpun kita bisa senang karena Yesus menjanjikan, akan memberi roti yang makin penting, yaitu roti yang menyebabkan anak adam bukan lapar lagi. Sececah lagi kita akan menyambut komuni, kita beriman kepada Yesus, dan kita boleh menerima roti kehidupan juga. Masa ini ayo kita minta kepada Yesus supaya roti jiwa itu diberikan kepada kita. “Yesus yang baik, kami suka mendengar janji-Mu, akan memberi roti spirit cak bagi kami. Kami semua ingin sekali selekas mungkin menerima itu. Namun kami semua baru mempersiapkan diri. Berilah spirit cak bagi tekun, lunak dalam mempersiapkan diri menyambut komuni purwa.

PERTEMUAN KESEPULUH

Pelajaran IX Yesus memberi “Roti Kehidupan”. (Mat 26: 26-29)

Intensi: Menolong momongan agar semakin menyadari bahwa Yesus memberi diri-Nya sendiri. Sreg hari kamis Putih malam, sebelum Yesus wafat, Ia mengadakan pesta perjamuan malam dengan para sahabat-Nya. Yesus tahu bahwa perjamuan itu adalah yang terakhir boleh jadi bersama mereka. Tetapi Yesus tidak ingin meninggalkan mereka sesekali. Maka Yesus mencoket roti, mengucap syukur, silam memberi-untuk roti itu kepada para sahabat-Nya sambil berkata: “Terimalah dan makanlah, inilah Tubuh-Ku, yang dikurbankan bagimu.” Setelah itu Yesus mengambil piala. Ia mengucap syukur lagi kepada Bapa-Nya dan mengedarkan piala itu kepada sahabat-Nya, sambil berkata: “Nah dan minumlah. Inilah beker darah-Ku, darah perjanjian yunior dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan lakukan semua individu demi pengampunan dosa.” “Kenangkanlah Aku dengan merayakan hal ini.” Yesus menjatah diri-Nya sebagai kas dapur kepada sahabat-sahabat-Nya. Itulah roti yang dijanjikan dulu. Karena pada malam perjamuan sebelum wafat-Nya, Yesus senggang bahwa perjamuan itu nan terkahir kali. Maka dalam perjamuan itu dilaksanakan janji-Nya lampau sesudah pembagian roti yang ajaib/Yesus membagi makan individu banyak dengan menggandakan lima roti dan dua lauk. Ia memberikan jasmani-Nya sendiri sebagai roti nasib dan darah-Nya sebagai piala keselamatan. Dan inilah nan sekarang kita bakal dalam perayaan ekaristi.

Persuaan KESEBELAS

Tutorial X Yesus Membasuh Kaki Sahabat-sahaba-Nya (Yoh 13: 1-20) Minggu nan lalu kita ceratai Roti Kehidupan yaitu Yesus seorang. Kita boleh mengingat perayaan di Katedral kita ialah pada Kamis steril, Yesus mengadakan perjamuan malam ragil dengan para peserta-Nya. Ketika itu Kamu memberikan suatu kenangan nan menarik, yaitu diri-Nya. Itulah yang dijanjikan sebagai “roti kehidupan.” Dan roti itu sekarang pun masih diterima maka itu banyak orang yang beriktikad, yaitu internal perayaan ekaristi. Detik ini kita akan membahas Yesus Membasuh Kaki Petatar-murid-Nya. Cak bagi memulai itu, suatu pertanyaan dilemparkan kepada kita, “apakah kita koalisi mendengar kata pelayan? Barang apa tugas pelayan itu? Di mana kamu dapat menyibuk pelayan tersebut? Dan kalau ditanya kepada kita, “Maukan dia menjadi pelayan? Mengapa? Seoran pelayan yaitu seorang yang mengutamakan atau menomorsatukan orang lain. Rela membantu manusia lain terlebih dahulu berasal lega mengutamakan kepentingannya seorang. Pelayan harus menaati tuannya dan memberikan nan terbaik kepada manusia yang diabdinya dan banyak hal lain sekali lagi. Yesus Kristus menjadi ideal bagi kita. Kejadian itu ditunjukkan-Nya dengan rela membasuh tungkai pelajar-murid-Nya. Kamu menjatah contoh agar para pengikut-Nya pun mencontoh sikap menyuguhkan cucu adam bukan terlebih dulu. Plong waktu Yesus mengadakan pesta perjamuan terakhir, Anda berbuat sesuatu yang tidak diduga sebelumnya oleh para peserta-Nya. Ia menanggalkan jubahn-Nya, mengambil sehelai reja lenan dan mengikat-Nya pada pinggang-Nya. Kemudian Dia meneteskan air ke internal basi, dan mulai membasu suku siswa-pelajar-Nya, tinggal menyekanya dengan reja yang terikat pada pinggang-Nya itu. Para pelajar-Nya heran dan tidak mengerti sebab segala apa Yesus melakukan itu. Pasca- selesai membasuh Yesus menererangkan-Nya seorang: “Kamu menyebut Aku Temperatur dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Halikuljabbar. Jadi sekiranya Aku, Temperatur dan Tuhanmu, mencuci kakimu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu. Beliau mengikuti acuan-Ku dengan menunjukkan cerbak hadiah dan pikiran suatu seimbang bukan. Aku telah memberitahukan suatu teladan kepada anda, supaya beliau pula berbuat selaras sebagai halnya yang telah Kuperbuat kepadamu.” Sekarang kepada kita disodorkan beberapa soal. 1. Apa nan dilakukan Yesus terhadap peserta-petatar-Nya, sebelum pesta resepsi malam? 2. Barang apa yang dikatakan Yesus setelah membasuh tungkai murid-Nya? 3. Apa maksud Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya itu? 4. Apa yang hasus diteladan oleh para murid-Nya? Yesus telah memberikan roti kehidupan kepada barangkali nan percaya. Semua penyembah-Nya akan menerima spirit apa bila makan roti atma. Semata-mata dilain pihak para pelajar ataupun sembarang orang yang berkepastian dituntut untuk meneladan apa yang telah deperbuat-Nya, yaitu sanggup melayani suatu setimbang enggak. Maka mnerima Yesus dengan mempertimbangkan nan lain makin sangat daripada kepentingannya koteng. Memberi/menomorsatukan hamba allah lain dhulu. Itulah memcintai orang lain. Dan itu pula kehendak Yesus, bagi mana tahu yang menjadi pengikut-Nya. Sekarang mari kita sadar segala pengalaman nasib kita tiap-tiap.  Pernakah saya menolong sesama yang membutuhkan?  Pertolongan macam apakah yang sudah saya berikan?  Berikanlah contoh melayani sesama di rumah, di sekolah?

Pertemuan KEDUABELAS

Latihan XI Yesus Bersama Kita

Pamrih: Menolong anak seharusnya semakin menyadari bahwa Yesus senantiasa berada di tengah-tengah kita. Doa Pengenalan Tuhan Yesus yang baik, kami ingin selalu bersama-Mu. Hadirlah bersama kami, dampingilah kami dalam pertemuan ini, supaya kami konstan hidup bersama-Mu. Amin. Saban hari Ahad, bila kita membidas dengan baik banyak orang menjauhi ke gereja. Mereka bangun pagi, mandi dan berpakaian yang kemas, bersih, lalu pergi ke dom. Di katedral mereka berdoa bersama, bernyanyi bersama, dan akhirnya pulang. Setelah asian berkat berpangkal Imam, mereka merasa bahagia, mantap pulang ke kondominium setelah sepanjang hampir suatu sepiak jam mengikuti perayaan ekaristi bersama. Mereka pergi ke gereja karena percaya akan sabda Yesus seorang. “Kenangkanlah Aku dengan merayakan situasi ini.” Sabda Yesus ini mereka percayai sebagai dasar memencilkan ke gereja mengikuti perayaan ekaristi. Ambillah, di gereja kita dapat melihat banyak manusia, artinya para pengikut-Nya, secara berkelompok, secara bersama-sama merayakan perjumpaan dengan Yesus. Yesus hadir dalam persekutuan di dalam kelompok umat nan percaya. Yesus selalu ada ditengah-tengah kita kala kita berkumpul bagaikan orang beriman. Yesus nikah berbicara: “di mana dua alias tiga orang berkumpul n domestik tera-Ku, di telaga Aku ada di paruh-tengah mereka.” (Mat 18: 20). Kalau kita berkumpul untuk merayakan ekaristi, kita menunaikan janji perintah Yesus: “Kenangkalah Aku dengan merayakan peristiwa ini.” Yesus memberi diri-Nya kepada kita sebagai rezeki: “Makanlah, inilah tubuh-Ku. Minumlah, inilah Bakat-Ku.” Kas dapur ini mendatangkan semangat kekal, sebab Yesus hinggap bagaikan” roti arwah”. Maka Engkau sangat bersama kita, menepati perbuatan nabi nabi muhammad-Nya: “Barang siapa makan daging-Ku dan menenggak darah-Ku, ia adv amat di dalam Aku dan Aku tinggal di kerumahtanggaan dia.” (Yoh 6: 56-58).

Zikir Akhir Yang mahakuasa Yesus nan baik, kami sungguh ingin Engkau cangap bersama kami, sebagai halnya hari ini Sira mendampingi kami. Songsong kasih Tuhan. Amin.

PERTEMUAN KETIGABELAS

Les XII Menyambut Awak Kristus

Tujuan: Menolong anak agar semakin mencatat bahwa menyandang Tubuh Kristus berharga bersatu dengan Kristus, sekaligus bersatu dengan uman nan enggak. Doa Pembukaan Ya Halikuljabbar Yesus, Engkau mutakadim memberikan Jasad-Mu kepada kami. Kami sudah rindu kepada-Mu, tolonglah agar kami semakin betul-betul mempersiapkan diri memegang-Mu. Amen. Kita masih siuman perkataan nabi Yesus ketika makan besar perjamuan malam. Ia mengatakan: “Ambillah dan makanlah, inilah tuhuh-Ku.” Jika kita menyambut hosti berarti menjawat tubuh Kristus sendiri. Engkau hadir dalam hati kita. Di bukan pihak umat juga menyambut tubuh Kristus, maka umat yang beranekaragam dipersatukan dalam Yesus. Karena roti yang satu, maka kita yang banyak menjadi satu, keluarga pengikut Kristus nan dipersatukan oleh satu roti kehidupan, merupakan tubuh Kristus koteng. Sekarang coba kita pikirkan, apakah nan harus kita lakukan sebelum menyambut awak Kristus? Kita teristiadat mempersiapkan diri sebagus mungkin, dengan mengikuti perayaan ekaristi. Kita turut bersama umat yang lain aktif berdoa, bernyanyi bersama dan tidak lupa rukun dengan sesama. Kita juga mempersiapkan batin kita tiap-tiap, kiranya lever kita pantas menyepakati kehadiran Yesus Kristus sendiri. Kita bersykur kepada Tuhan, karena dapat ikut serta bersama-selevel umat yang bukan merayakan ekaristi.

Tahmid Penutup Tuhan Yesus, kami sudah sangat rindu kepada-Mu. Telah cukup lama kami bersama mempersiapkan diri, menyambut kedatangan-Mu dalam hati kami. Kami comar agar kelak puas waktunya kami diperbolehkan menyambut-Mu, sehingga senantiasa Dia bersama dengan kami. Amen.


SEMOGA Berjasa!!!

Source: https://fauhiero.blogspot.com/2017/03/materi-katekese-persiapan-komuni-pertama.html