Mata Pelajaran Yang Diujikan Dalam Ujian Sekolah Smp 2017

Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) bagi level SMP sebatas SMA/sederajat. Artinya, pada masa wahi 2022/2018, siswa tak kembali melaksanakan ujian sekolah.

  Direktur Jenderal Pendidikan Bawah dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, cak bagi tingkat SMP, hanya tiga mata les nan diujikan di USBN. Yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewarganegaraan, serta Guna-guna Pengetahuan Sosial (IPS).

  Tentatif bakal SMA, katanya, enam mata pelajaran diujikan di USBN. Yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Biografi/Geografi/Antropologi, Memori, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu pisah/Sosiologi/bahasa asing, dan Fisika/Ekonomi/Sastra Indonesia.



Bagaimana tanggapan kamu mengenai kata sandang ini?

Untuk SMK, tiga alat penglihatan kursus yang diujikan yaitu Pendidikan Agama dan Kepribadian Pekerti, Pendidikan Kewarganegaraan, serta Kegesitan Komputer jinjing dan Pengelolaan Informasi.

  “Karena USBN, artinya tak ada juga pelaksanaan ujian sekolah. Sebagai penentu kelulusan dan untuk melanjutkan pendidikan ke tataran berikutnya,” terang Hamid ditemui di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2022.

  Hamid membeningkan selisih USBN dengan US. USBN menguji mata pelajaran yang makin sedikit daripada US. Tahun lalu, US mengujikan 7 mata tutorial lakukan SMP, 8 mata cak bimbingan bagi SMA, dan 10 ain pelajaran untuk SMK.

  USBN menggunakan tolok kewarganegaraan. Pengemasan tulisan tangan soalnya melibatkan resep dan konsolidasi hawa. Sebanyak 25 uang jasa soal disiapkan rahasia bagaikan soal terdahulu. Sedangkan sisanya disiapkan konsolidasi hawa di Musyawarah Suhu Mata Pelajaran (MGMP).

  Atak pertanyaan terdiri pecah 90 persen pilihan ganda dan 10 uang esai. Tahun lalu, masih suka-suka ujian nan memperalat alat angkut plano. Tapi tahun ini, media ujiannya bisa saja hanya plano alias ikatan kertas dan komputer.

  Alur penyusunan soal yaitu suhu pecah berbagai sekolah mengekspresikan pertanyaan. Terlampau mereka mengonsolidasikan itu di MGMP. Di MGMP, cak bertanya-pertanyaan disusun kembali dengan mengegolkan soal yang disediakan pemerintah muslihat. Kemudian cangkang soal disebar ke sekolah.

  “Penyusunan soal di tingkat MGMP di bawah koordinasi Biro Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota. Standar dan kisi-kisi ditetapkan oleh BSNP (Jasad Kriteria Nasional Pendidikan),” ungkap Kepala Badan Penelitian dan Peluasan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno.

Source: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/Rb1ZLB1k-tahun-ini-mata-pelajaran-untuk-ujian-sekolah-lebih-sedikit