Manfaat Dan Fungsi Mata Pelajaran Ips Smp
Oleh
Neildeva
Aduhai momongan IPS, pernah nggak kamu merasa sebel harus belajar Memori, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya? Boleh jadi anda pikir, korban bacaan ilmu sosial banyak banget, sih? Belum kembali, sekiranya bani adam-orang bilang futur jurusan IPA jauh lebih cerah. Duh, jadi makin males.
Sedangkan membiasakan guna-guna sosial, tuh, penting banget, lho. Seandainya menurut Gross (1978), pelajaran IPS bisa mendukung nalar sira bekerja dengan baik bikin mencoket keputusan atas beraneka macam macam permasalahan hidup.
Darurat menurut Audrey Osler, mahaguru berbunga University of Leeds, Inggris, ada enam manfaat samudra lainnya, nih, dari belajar IPS. Barang apa aja, tuh?
1. Membantu sira meramal masalah-masalah di futur—dan mencari solusinya
Jika engkau kampiun sparing IPS, kamu dapat kaprikornus “meramal” masa depan, lho.
Perumpamaan contoh, dengan ilmu sosial, kamu kaprikornus bisa menganalisis, apa, sih, dampak pembangunan MRT Jakarta? Misalnya, segala dampak ekonominya? Mungkin MRT bikin menciptakan lahan-tanah kerja hijau—seperti pemantau rute MRT berbasis IT—tapi gimana spirit supir angkot? Supir ojek? Apakah mereka akan semakin tergeser?
2. Membantu engkau membangkitkan perekenomian Indonesia
Selain “menerawang” kala nanti, hobatan sosial juga boleh bikin kamu awas mengamati keadaan-keadaan yang pun
happening
ketika ini, termasuk isu-isu ekonomi terbaru.
Misalnya, kalau kamu membiasakan IPS, kamu jadi tahu bahwa mendingan belanja
brand
lokal tinimbang belanja di
brand-brand
retil luar negeri, karena jadi bisa mengebur perekonomian Indonesia. Hari gini,
brand
domestik—terutama
brand
bagi anak akil balig—tuh buanyaaak banget, lho. Prestis dan kualitasnya juga nggak kalah dengan
brand
asing, sebagai sempurna, Cotton Ink, House of Jealouxy, Wardah, dan sebagainya.
Jika pabrik domestik maju, perekonomian Indonesia pun akan membaik. Ketersediaan komoditas-produk
made in Indonesia
juga tambah banyak dan harganya makin murah. Ambillah, kalau udah gitu, yang untung mana tahu lagi kalau tidak sira sendiri?
3. Kamu jadi tahu cara mensejahterakan masyarakat
Sains memang berguna bikin membuat beraneka ragam produk, misalnya nafkah, pakaian,
gadget, kendaraan, dan sebagainyai. Tapi gimana dengan kesejahteraan pegiat yang banting lemak tulang mendukung proses produksinya?
Tanpa mantra sosial, seorang CEO nggak akan tahu kaidah menciptakan lingkungan kerja nan membantu dan membuat regulasi nan
fair
buat para pekerjanya. Di berita-kisahan, cak semau banyak banget ‘kan insiden pekerja nggak sejahtera, nggak terurus, malah meninggal karena kecelakaan di area kerjanya? Ambillah, kejadian-situasi yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kemanusiaan ini nggak dijelaskan dalam sains!
4. Menjaga keamanaan
Saya mau ngejelasin poin ini lewat contoh kasus, ya.
Plong suatu masa, warga di sebuah kawasan perumahan di Nottingham, Inggris, sering banget kemalingan komoditas berguna di rumah mereka. Singkap punya usut, ternyata modus pencurinya merupakan masuk dari tarup rumah. Cukuplah, sekiranya mau melacak gerombolan malingnya, polisi perlu waktu yang agak lama. Jadinya, polisi setempat bekerja sama dengan para sosiolog pecah Nottingham Trent University kerjakan mengatasi hal ini.
Mereka pun membuat
situational crime prevention, alias pencegahan ki kebusukan.
Caranya, para ahli sosiologi membujuk warga setempat untuk mengganti genteng rumah mereka dengan genteng berbahan metal yang anti-maling. Nggak sahaja sampai situ, mereka pula mengajak para penjual genteng metal lakukan berekanan, misalnya, dengan memberikan diskon kepada warga yang mau ganti genteng, atau
at least
kontributif warga menukar atap rumahnya.
Jangan lupa, Psikologi dan Krimonologi adalah cabang hobatan IPS, lho. Minus para ahli dari dua silang ilmu tersebut, petugas keamanan buat kesusahan melacak atau mempelajari pola pikir kriminal!
5. Memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
Masih harus tawuran melulu?
Udah enggak rahasia juga bahwa kurikulum Indonesia, tuh, ehem, kurang bagus. Murid Indonesia dituntut bakal mengejar prestasi akademi, tapi nggak diajarkan untuk jadi paham, mandiri, inisiatif, dan memiliki nasib pembesar. Makanya, mana tahu murid-siswa Indonesia jagoan menghapal rumus ini-itu, tapi mereka nggak dapat memecahkan ki kesulitan di mayapada nyata. Trus, begitu memasap sekolah, mereka kembali lupa sederajat segala aji-aji yang bertahun-perian dihapalkan itu.
Nah, kalau kamu mendalami IPS, nantinya beliau bisa bintang sartan intelektual sosial yang kondusif mengedit kualitas pendidikan Indonesia. Kini ada banyak, lho, intelektual sosial—seperti tim ilmuwan berbunga Cambridge dan Leeds University—yang meneliti bagaimana cara menciptakan menjadikan sekolah yang efektif, nan nggak hanya menjadikan anak asuh-anaknya berwawasan, doang juga punya jiwa kepemimpinan nan oke, selalu haus ilmu publikasi walaupun di luar sekolah, mempunyai moral yang baik, dan sebagainya.
6. Bagi pentolan sira kaprikornus “gaul” dan nggak kaku
Dalam bergaul, dia ‘kan harus berbual mesra seluas-luasnya, cak agar kamu bisa kenal banyak turunan, sehingga
social skill
kamu fleksibel dan pikiran ia terbuka. Jangan cuma “mendem” di satu geng, gaes! Kalau kamu bisa berteman dengan orang-sosok yang
background-nya beda jauh ekuivalen kamu, baru kamu sah disebut momongan gaul 😉
Itulah analogi pelajaran IPS. FYI, guna-guna IPS itu cabangnya banyaaaak sekali, sehingga mempelajarinya bisa memperluas cara pandang engkau.
Misalnya, lewat IPS, dia jadi bisa luang pendirian pandang kelompok feminis dalam menghargai perempuan, pergerakan sosial, perbedaan budaya, dan identitas (kaum minoritas, suku-suku pedalaman, dan lain-lain). Kamu makara tahu rukyat hijau, sehingga kamu bintang sartan makin perseptif akan perbedaan. Penggagas pun jadi “gaul”.
Emang kenapa seandainya “pelopor” nggak gaul?
Well, yang pasti, anda jadi terpatok sama satu sudut pandang aja. Hasilnya, dia boleh jadi mengotorkan makhluk-manusia yang “berbeda” ekuivalen kamu. Padahal Indonesia, tuh, tingkat keberagamannya hierarki banget, lho. Kalau kaidah pandang dia kaku, dijamin, anda lakukan berantem melulu sama khalayak!
***
Makara, masih kzl harus belajar IPS? Jangan ya, gaes. IPS itu ilmunya luas dan penting sekali, lho, terutama untuk menghadapi berbagai fenomena di publik.
Apalagi, cari ilmu IPS nggak harus dengan baca buku, lho. Kamu bisa ke museum, ke seminar-seminar sosial, turut kegiatan kerelawanan, dan banyak lainnya. Seru ‘teko?
(sumber gambar:
tavistocktutors.com, sablelitmag.org, aktual.com, nasional.republika.co.id, ayobandung.com
)
Source: https://rencanamu.id/post/dunia-sekolah/akademik/6-manfaat-belajar-ips-untuk-kamu-otakmu-dan-negaramu