Kosa Kata Terkait Pembelajaran Teks Procedure Smp








TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN KOSA Perkenalan awal


Makalah ini Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Pidato



“Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”


Oleh:



Syukron




A.zulfikar Kamal



Fahrur rozi


Dosen Pengampuh:



Muhammad Ismail, S.S, M.Pd



FAKULTAS TARBIYAH



PENDIDIKAN AGAMA Selam



Universitas KEISLAMAN ABDULLAH FAQIH (INKAFA)



Masif MANYAR GRESIK



Maret 2010




DAFTAR ISI




BABI PENDAHULUAN…………………………………………………….1









A. Parasan Birit…………………………………………………………..1





B. Rumusan Kelainan……………………………………………………….1

BAB IIPEMBAHASAN……………………………………………………..2

A. Kegunaan Kosa kata Dan Pembagiannya……………………………….2

B. Hal-situasi Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengajian pengkajian Kosa pembukaan…..2

C. Teknik-teknik Pencekokan pendoktrinan Kosa kata ………………………………….3

BAB III Penutup………………………………………………………….6

A. Kesimpulan……………………………………………………………….6

KESIMPULAN………………………………………………………………7





BABI




PENDAHULUAN


A. LATAR Bokong

Kosa kata merupakan unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa asing bagi dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa tersebut.

Tapi mempelajari bahasa tidak identik dengan mempelajari kosa kata. Artinya untuk memiliki kemahiran berbudi tidak sepan hannya dengan mengingat kosa prolog belaka. Savier (internal Fries, 1970) menyatakan:”para pembelajar bahasa tidak boleh mengenal bahasa melalui kamus



Tetapi demikian Kosa prolog merupakan bagian yang pokok dalam mempelajari bahasa, karna hakikat bahasa adalah sekumpulan kosa kata. Maka dari itu karena itu untuk mempermudah dalam pendedahan kosa kata disini kami akan mencoba memasrahkan sedikit bantuan adapun tehnik-tehnik pencekokan pendoktrinan nya dengan beberpa rumusan masalah sbb .

Rumusan Problem

  1. segala kegunaan kosa kata dalam penataran bahasa ?
  2. apa saja hal-situasi nan harus di perhatikan dalam pendedahan kosa-kata ?
  3. agaimana teknik-teknik pengajaran kosa pengenalan ?



BABII


PEMBAHASAN


A. Kegunaan Kosa perkenalan awal Dan Pembagiannya

Kosa kata adalah unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa asing untuk bisa memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa tersebut.

Tapi mempelajari bahasa tidak identik dengan mempelajari kosa prolog. Artinya untuk punya kemahiran berbahasa tak cukup hannya dengan menghafaz kosa kata saja. Savier (kerumahtanggaan Fries, 1970) menyatakan:”para pembelajar bahasa tidak bisa mengenal bahasa melalui kamus”.



Makna sebuah alas kata dapat dibedakan menjadi dua, merupakan makna denotative dan makna konotatif. Makna denotative adalah makna yang terdapat internal kamus. Adapun makna konotatif, adalah makna lampiran yang terkandung didalamnya nuansa atau kesan spesial sebagai akibat dari pengalaman pemakai bahasa.



Dari segi khasiat, kosa introduksi dibedakan menjadi dua: yg pertama kosa-kata yang mempunyai makna n domestik kamus seperti : (home, pen, car). Sedangkan yang kedua yakni kosa introduksi nan mengemban suatu fungsi seperti : (a, the, their, them), dan sejesnisnya.


B. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembelajaran Kosa kata



Kosa alas kata merupakan fragmen yang pokok internal mempelajari bahasa, karna hakikat bahasa yaitu sekumpulan kosa kata. Oleh karena itu sebelum meributkan tentang tehnik-tehnik indoktrinasi kosa alas kata perlu membidas sumber akar-dasar pencekokan pendoktrinan kosa-introduksi yakni:

  1. azas hemat. Guru harus menghemat pengusahaan kosa alas kata sesuai dengan kemampuan siswa yaitu berupa introduksi-kata yang diperlukan saja.
  2. azas konteks. Kosa alas kata harus disampaikan dalam konteks (dimasukkan dalam kalimat) yang sebelumnya difahamkan terlebih dulu melewati gerakan atau sarana pembelajaran seperti susuk stempel dan sebagainya, bukan melalui terjemah.
  3. azas sortiran dan gradasi. Mufrodat yang diajarkan harus berdasarkan rasio prioritas dan menganut azas gradasi pecah yng mudah kepada yang jarang misalnya. Mengajarkan pengenalan “eaten” maka lebih dahulu kita mengajarkan kosa pembukaan “eat, ate” sebab kosa kata boleh di aplikasikan menjadi 3 : (kosa alas kata penting, skunder dan kosa kata yang sedikit kaitannya dengan topik).


C. Teknik-teknik Pengajaran Kosa kata

Adapun tahapan dan tehnik pengjaran kosa kata: atau pengalaman belajar siswa dalam mengenal dan memperoleh makna kosa kata di papakarkan sebagai berikut.




1.




mendengarkan kata

inia adalah tahapan yang pertama. Beikan kesempatan kepada siswa lakukan mendengarkan kata nan diucapkan guru, baik ngeri sendiri atau didalam kalimat. Apabila unsure bunyi berbunga kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka kerumahtanggaan dua atau tiga kali pengulangan, siswa telahmampumendengarka secara benar.




2.




menitahkan kata

yahap berikutnya adalah menjatah kesempatan kepada siswa buat mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan pengenalan mentah mendukung siswa mengingatnya privat masa yang bertambah lam.




3.




mendapatkan makna pengenalan

berikan kelebihan kata kepada siswa dengan sedapat mungkin menghindari terjemahan, kecuali kalau tak ada jalan lain. Saran ini dikemukakan, karena kalau guru kalau setiapkali memperalat bahasa ibu siswa, maka tidak akan terjadi komunikasi
serta merta n domestik bahasa yang sedang dipelajari, tentatif itu makna kata akan cepat dilupakan oleh peserta.

Suka-suka beberapa tehnik yang dapat dipergunakan maka itu guru bagi menghindari terjemahan privat menerangkan arti suatu kata, antara tidak dengan pemberian konteks, definisi sederhana, pemakain gambar dan tehnik-tehnik lain sebagaimana akan diuraikan dalam tahap berikut ini.

  1. konteks

lakukan membersihkan kemujaraban kata “uncle” misalnya, dapat diberikan konteks: My father has brother, his name is Toni, Toni is my uncle

  1. definisi

pemberian definisi bagi menyucikan arti introduksi ini dapat efektif takdirnya idiom yang digunakan untuk pendefinisian itu telah di kenal difahami makanya siswa misalnya cak bagi menerangakan manfaat perkenalan awal diberikan “uncle” definisi: uncle is brother of our parents, aunts is sister of our parents.



akan tetapi jika pembukaan dan ungkapan yang dipakai untuk pendefinisian itu lebih rumit dari prolog nan didefinisikan , maka enggak suka-suka gunanya , bahkan lebih membingungkan.

  1. muradif

kalau kata yng diterangkan maknanya punya sinonom yg sudah di kenal oleh siswa , ini bisa digunakan untuk mengklarifikasi makna introduksi tersebut.



Misalnya, untuk menerangkan arti alas kata: see-, shop-, bike-, etc
dapat diberikan sinonimnya , ialah : look, store , bicycle . yang diduga sudah lalu dikenal oleh siswa karena bertambah popular. Tentunya suhu mengetahui mana perkenalan awal-pengenalan yang sudah lalu dipelajari pesuluh dalam latihan-pelajaran sebelumnya.

  1. antonim

seperti halnya sinonim, maka apabila antonym berbunga perkenalan awal nan akan diterangkan maknanya sudah dipelajari sebelumnya oleh pelajar, sapat digunakan bakal menjelaskan arti kata yang yunior.

Contoh: Diligent >< lazy



Clever
>< stupid



Rich
><
poor

  1. benda asli maupun imitasi

benda- benda yang suka-suka privat kelas, di kebun dan di lingkungan sekolah pada umumnya, termasuk anggota raga manusia, bias langsung digunakan untuh mengenalkan kosa perkenalan awal .



benda- benda tidak nan dapat di panggul kedalam kelas ataupun sintetis benda- benda itu ialah media yang efektif untuk menjelaskan makna kosa kata.



Benda – benda semacam ticket, many, id card dan sebagainya boleh dibawa kedalam kelas bak alat Bantu. Tetapi benda-benda yang enggak mungkin dibawa kedalam kelas, cukup dibawakan tiruannya maupun modelnya di dalam kelas seperti: car, ship, plan, elephant, horse, san sebagainya

  1. rencana

gambar merupakan alat Sokong pengajaran yang dapat memperjelas makna suatu kata. disamping gambar semenjak benda-benda, gambar itu boleh pula berbentuk diagram, misalnya untuk membersihkan kata-alas kata: back, biside, behind , dan sebagainya



gambar digresi berbentuk kartu (flash card) atau gambar berangkai (chart); bias foto, guntingan Jurnal dan majalah atau gambar tangan. Gambar tangan bagi indoktrinasi bahasa tidak harus nyata buram” berseni” yang lengkap gambar tongkat (stick figure) cukup efktif dan mudah membuat nya.

  1. peragaan

berbagai gerakan alias tindakan bisa diperagakan untuk menjelaskan makna kata, terutama kata kerja, misalnya: write, read, teach, atudy bahkan kata-kata nan lazimnya terjadi diluar papan bawah, misalnya: drive, football, swimming.

  1. penerjemahan

untuk kosa prolog tertentu, misalnya kosa kata yang bersifat abstrak, yang pelik dijelaskan maknanya dengan teknik-trknik tersebut di muka, prinsip terjemahan bisa digunakan.




4.




membaca pengenalan

sesudah peserta mendengar, mengucapkan dan memahami makna kata-pembukaan baru, hawa menulisnya di papan tulis. Sesudah itu petatar diberi kesempatan untuk membacanya dengan suara berkanjang.




5.




menulis alas kata

kan lampau membantu pengusaan kosa alas kata, kalau siswa diminta menulis kata- pengenalan yang hijau dipelajarinya kapan makna kata-kata itu masih segar dalam pikiran petatar siswa menulis dibukunya masing- masing dengan bercermin apa yang di tulis temperatur di gawang tulis. Dalam kejadian menulis kata dipapan tilis ini, guru moga membiasakan diri bakal menulis setiap bagan tunggal dan jamaknya serta perbedaan kata privat rencana tensisnya misalnya:
* car

cars



box

boxes



child
– children




* study -studied – studied



eat- ate – eaten




6.




menciptakan menjadikan kalimat

tahap terkhir darikegiatan pengjaran kosa pengenalan ialah menggunakan pembukaan-kata bau kencur itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, secara lisan maupun tertulis. Guru memberikan cotoh kaliamat kemudian meminta siswa takhlik kaliamat serupa. Pelajaran semacam ini suntuk kontributif menstabilkan denotasi pesuluh terhadapa makna alas kata. Mutakadim dagangan trntu, tidak semua kata- kata baru harur dikenalkan dengan semua prosedur atau ancang dimuka. Factor waktu harus lagi di perhitungkan. Cak bagi itu teradat dipilih kata-prolog yang mrmang sulit, atu kat-kat yang memang namun dipahamai maknanya secara utuh apabila duhubungkan dengan konteks.


Gerbang III




PENUTUP


A. Kesimpulan




A. Kegunaan Kosa kata Dan Pembagiannya

Kosa kata yakni unsur bahasa yang harus dikuasai maka itu pembelajar bahasa luar untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa tersebut.

Makna sebuah introduksi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu makna denotative dan makna konotatif

Dari segi fungsi, kosa perkenalan awal dibedakan menjadi dua: yg pertama kosa-pembukaan yang mempunyai makna dalam kamus sebagai halnya : (home, pena, car). Sedangkan yang kedua yakni kosa kata nan mengemban suatu faedah seperti : (a, the, their, them), dan sejesnisnya.


B. Hal-peristiwa Yang Harus Diperhatikan Privat Pembelajaran Kosa kata

dasar-dasar pengajaran kosa-pengenalan adalah:

  • azas hemat
  • azas konteks
  • azas pilihan dan gradasi.


C. Teknik-teknik Pengajaran Kosa kata


Adapun jenjang dan tehnik pengjaran kosa alas kata: atau pengalaman belajar siswa dalam mengenal dan memperoleh makna kosa kata di papakarkan misal berikut


  1. mendengarkan kata

  2. mengucapkan kata

  3. mendapatkan makna kata

  4. menulis perkenalan awal

  5. membaca kata

Source: https://sebatasbayang.blogspot.com/2012/11/makalah-teknik-pembelajaran-kosa-kata.html