Jurnal Pendekatan Strategi Metode Pembelajaran Matematika Di Smp
Ekspansi Ketatanegaraan Pembelajaran Matematika SMP BERBASIS PENDEKATAN METAKOGNITIF DITINJAU Berusul Statuta DIRI SISWA
Abstract
Riset dengan judul ?óÔé¼?ôPengembangan strategi penerimaan ilmu hitung SMP berbasis pendekatan metakognitif ditinjau mulai sejak kanun diri peserta?óÔé¼?Ø berujud bikin meluaskan politik pengajian pengkajian matematika dengan pendekatan metakognitif dan mencerna pengaruh regulasi diri siswa terhadap hasil belajarnya. Keberagaman penelitian ini adalah penelitian senyawa (mix methods) karena disamping menggunakan metode kualitatif bagi mendeskripsikan profil metakognitf petatar penelitian ini kembali menggunakan metode kuantitatif yaitu: eksperimen semu (quasi experimental research) dengan menggunakan desain factorial 2x3Penelitian ini dilakukan di SMP Muhamadiyah 3 Semarang. Subyek penggalian ialah 22 siswa kelas VII D (perumpamaan kelas bawah kontrol) dan 30 siswa kelas VII E (sebagai papan bawah eksperimen).Tahap pelaksanaan penyelidikan ini menutupi: Pengembangan politik pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif, mengembangkan angket regulasi diri siswa, melakukan pengujian angket, mengerjakan tes kemampuan awal siswa dan melakuan tes selepas diterapkanya strategi pembelajaran matematika metakognitif yaitu pada materi bilangan rekahan. Hasil pengembangan strategi pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif mempunyai 3 fase penting yaitu: (1) mengembangkan rencana tindakan, (2) memantau rancangan tindakan, (3) mengevaluasi tulang beragangan tindakan dan dibagi dalam 6 panjang yang meliputi: (1) Mengenali “apa yang diketahui” dan “apa yang enggak diketahui siswa dalam membiasakan matematika (segala apa yang siswa ketahui tentang bilangan pecahan apa juga yang tidak diketahui makanya mereka), (2) Menceritakan tentang pemikiran (menceritakan apakah siswa sebelumnya rangkaian mengidentifikasi, mengaram atau bahkan memaklumi arti dari bilangan bongkahan, (3) membuat catatan apa yang dipikirkannya, (4) merencanakan dan melakukan pengaturan diri berupa daftar tanya terhadap diri pelajar sendiri tercalit dengan konsep-konsep bilangan pecahan, (5) mengontrol proses berpikir mereka koteng yaitu dengan mencata setiap tinggi berpikir mereka kerumahtanggaan setiap pengerjaan cak bertanya-soal kadar bongkahan, (6) Evaluasi diri yaitu mencermati dan menilai hasil catatan-catatan dan proses belajarnya sendiri internal rubrik evaluasi diri pelajar. Hasil analisis angket menayangkan bahwa pada kelas eksperimen terdapat 2 siswa dengan regulasi sedikit, 16 siswa regulasi menengah dan 4 murid dengan regulasi tinggi, sedangkan pada kelas kontrol dari 30 petatar terdapat 8 siswa dengan regulasi invalid, 15 kanun madya dan 7 siswa dengan regulasi tinggi. Hasil analisis ujicoba pada test of normality diperoleh nilai sig. 0.118 puas kelas kontrol dan 0.200 pada kelas eksperimen dimana kedua-duanya lebih ki akbar dari 0.05 dan disimpulkan data berasal dari sirkulasi normal. Pada pembenaran Anova dengan variable tercabut: nilai penutup kelas eksperimen dan prediktornya adalah kanun diri siswa diperoleh angka sig. 0.219 dan F_hit = 1.583menunjukkan bahwa regulasi diri n kepunyaan yuridiksi yang signifikan terhadap pembuktian hasil belajar siswa setelah mereka mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif nan ditinjau dari statuta diri murid.
Kata taktik: strategi pembelajaran matematika, metakognitif, regulasi diri,
DOI: https://doi.org/10.26877/aks.v5i2/septembe.762
Refbacks
- There are currently no refbacks.
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
is licensed under aCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AKSIOMA : Buletin Ilmu hitung dan Pendidikan Matematika Indexed by:
Copyright of AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika ISSN 2086-2725 (Print), ISSN 2579-7646 (online)
View Aksioma Stats
Source: http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/762